Sebagai negara maritim kepulauan dengan garis pantai membentang sepanjang 95.181 km, sangat wajar kalau Indonesia memiliki banyak sekali pantai yang indah. Beberapa di antaranya sudah sangat terkenal hingga ke dunia internasional, sebut saja Pantai Kuta dan Pantai Sanur di Bali. Namun tidak sedikit pula yang masih tersembunyi sehingga keindahannya tidak banyak disaksikan mata manusia. Salah satunya Pantai Siring Kemuning di Bangkalan, Madura. Pantai Siring Kemuning terletak di desa Mecajah di Kecamatan Tanjung Bumi, berjarak sekitar 41 km ke arah utara Kota Bangkalan. Jika memulai perjalanan dari Kota Bangkalan, butuh waktu sekitar sejam dengan menggunakan sepeda motor untuk sampai di pantai ini. Sebaiknya gunakan kendaraan kendaraan pribadi karena belum ada angkutan umum yang mencapai daerah Pantai Siring Kemuning.
Di hari libur terutama di tahun baru, Pantai Siring Kemuning cukup ramai dikunjungi masyarakat dari luar Bangkalan. Kalau dilihat dari nomor polisi kendaraan roda dua atau roda empat yang parkir, sepertinya pengunjung di hari pertama 1 Januarai tahun baru 2012 kebanyakan berasal dari Surabaya. Kemungkinan besar mereka adalah para pengunjung Kota Bangkalan yang hendak menikmati kelezatan Bebek Sinjay Sambal Pecit yang sudah terkenal itu. Bisa juga mereka merupakan penggila Batik yang hendak berburu Batik Tanjung Bumi yang berlokasi tidak jauh dari Pantai Siring Kemuning.
Suasana di tepi Pantai Siring Kemuning cukup asri dan sejuk, di lokasi dekat pintu masuk terdapat pohon-pohon yang cukup rindang, cocok sekali digunakan untuk lesehan sekedar melepas penat selama perjalanan menuju pantai. Tapi jangan lupa dengan syaratnya, tikar atau alas untuk lesehan harus dibawa sendiri karena belum ada yang menyewakannya. Di tahun baru kemarin, pasir putih Siring Kemuning dihiasi oleh ombak sedang dan air yang cukup keruh. Kemungkinan karena malam sebelumnya hingga pagi, Bangkalan dan sekitarnya diguyur hujan cukup deras. Selain pasir putih, pantai Siring Kemuning di beberapa tempat juga dihiasi batu karang. Kalau membawa anak kecil, sebaiknya berhati-hati untuk melepaskan mereka di zona berbatu karang.
Bagi pengunjung yang hendak bermain air dan ombak di pantai pasir putih Siring Kemuning juga diharapkan untuk berhati-hati karena menurut penduduk setempat ombak di pantai ini bertipe menyeret bukan mendorong. Ombaknya memang tidak terlalu besar tapi tidak ada salahnya juga untuk selalu berhati-hati terutama anak-anak dan pengunjung yang tidak mahir berenang.
Ketiadaan rumah makan bisa jadi salah satu kekurangan lain pantai ini. Setelah lelah bermain dengan air dan ombak di atas pasir tentu saja pengunjung ingin mengisi perut yang kelaparan. Sayang sekali tidak banyak pilihan di Pantai Siring Kemuning, hanya ada dua warung penjaja rujak lontong khas Bangkalan. Jadi ada baiknya juga menyiapkan bekal jika hendak menghabiskan waktu hingga makan siang di pantai ini. Apalagi jarak yang harus ditempuh untuk sampai di Kota Bangkalan lumayan jauh.
Di balik kelebihan dan kekurangannya, Pantai Siring Kemuning adalah obyek wisata di Kota Bangkalan yang patut dikunjungi. Semoga saja pemerintah setempat dapat memberikan sedikit perhatian untuk aset-aset wisata seperti ini supaya pesona-pesona tersembunyi keindahan negeri ini dapat dinikmati khalayak ramai.
Gimana..? ud ngiler gak liatin nih pantai,jadi ingin ke Pantai siring kemuning gak..? Buruan dateng sama pacar,temen,sahabat,keluarga,komunitas dll deh, pokoknya gak nyesel deh heheheh.
Di hari libur terutama di tahun baru, Pantai Siring Kemuning cukup ramai dikunjungi masyarakat dari luar Bangkalan. Kalau dilihat dari nomor polisi kendaraan roda dua atau roda empat yang parkir, sepertinya pengunjung di hari pertama 1 Januarai tahun baru 2012 kebanyakan berasal dari Surabaya. Kemungkinan besar mereka adalah para pengunjung Kota Bangkalan yang hendak menikmati kelezatan Bebek Sinjay Sambal Pecit yang sudah terkenal itu. Bisa juga mereka merupakan penggila Batik yang hendak berburu Batik Tanjung Bumi yang berlokasi tidak jauh dari Pantai Siring Kemuning.
Memasuki Pantai Siring Kemuning tidak dikenai biaya karcis tapi pengunjung harus membayar uang parkir dengan tarif Rp. 7000 untuk sepeda motor dan kemungkinan lebih untuk parkir mobil. Suasana di Pantai Siring Kemuning terlihat masih sangat alami, hampir tidak ada sentuhan polesan tangan manusia yang terasa. Sepertinya pesona tersembunyi Pantai Siring Kemuning masih luput dari perhatian pemerintah setempat. Hampir tidak ada fasilitas umum yang tersedia di pantai ini, bahkan kamar mandi dan toilet pun harus menumpang di rumah penduduk sekitar pantai. Di dekat gerbang masuk sebenarnya ada bangunan yang kemungkinan dibangun dengan peruntukan kamar mandi dan toilet, sayang sekali bangunan itu belum selesai sehingga tidak dapat digunakan.
Bagi pengunjung yang hendak bermain air dan ombak di pantai pasir putih Siring Kemuning juga diharapkan untuk berhati-hati karena menurut penduduk setempat ombak di pantai ini bertipe menyeret bukan mendorong. Ombaknya memang tidak terlalu besar tapi tidak ada salahnya juga untuk selalu berhati-hati terutama anak-anak dan pengunjung yang tidak mahir berenang.
Ketiadaan rumah makan bisa jadi salah satu kekurangan lain pantai ini. Setelah lelah bermain dengan air dan ombak di atas pasir tentu saja pengunjung ingin mengisi perut yang kelaparan. Sayang sekali tidak banyak pilihan di Pantai Siring Kemuning, hanya ada dua warung penjaja rujak lontong khas Bangkalan. Jadi ada baiknya juga menyiapkan bekal jika hendak menghabiskan waktu hingga makan siang di pantai ini. Apalagi jarak yang harus ditempuh untuk sampai di Kota Bangkalan lumayan jauh.
Di balik kelebihan dan kekurangannya, Pantai Siring Kemuning adalah obyek wisata di Kota Bangkalan yang patut dikunjungi. Semoga saja pemerintah setempat dapat memberikan sedikit perhatian untuk aset-aset wisata seperti ini supaya pesona-pesona tersembunyi keindahan negeri ini dapat dinikmati khalayak ramai.
Gimana..? ud ngiler gak liatin nih pantai,jadi ingin ke Pantai siring kemuning gak..? Buruan dateng sama pacar,temen,sahabat,keluarga,komunitas dll deh, pokoknya gak nyesel deh heheheh.
0 komentar:
Post a Comment