Wednesday, September 30, 2015
Selamat malem mas mblo mbak mblo,malem ini gw bakal bahas Tips mudah agar masa JOMBLO loe tidak merasa sepi,emang sih anak mudah jaman sekarang banyak modelnya,dan pikirannya pun masih labil.
Jadi ya kalo mereka jatuh cinta mereka pasti update status dan bilang : "Sayang CINTA itu indah ya." sedangkan kalo putus cinta "Anjing CINTA itu busuk PAHIT.
Ahhh Terserah loe mau anggap cinta itu apa,yang penting gw tetep jomblo heheheh becanda kok,tapi bner loh.
Ok gak usa basa basi pasti loe udah gak sabar nungguin tips nya.
Cekidot deh !!!!!
Kalau sedang galau biasanya orang selalu saja menyalahkan diri sendiri. Bahkan karena terlalu merasa bersalah ada yang rela bunuh diri. Hadewh... Goblok amat!! Anggaplah semua ini hanya sebatas permasalahn di dalam pengalaman bercinta, sebab cinta itu tidak hanya bahagia saja. Diri loe adalah sesuatu yang nyata, maka dari itu ekspresikanlah apa yang ada di pikiranl oe. Kita semua adalah makhluk yang memiliki kelebihan masing-masing. So, kenapa masih menyalahkan diri sendiri ?
Hampir semua orang diseluruh dunia kalau galau malah mendownload lagu-lagu yang berirama sedih atau yang di cerita lagunya senasib sama mereka, TAPI ITU MERUPAKAN KESALAHAN YANG BESAR. Coba aja deh tiap hari dengerin musik berenergik,bersemangat,dengerin juga musik metal,musik dj yakin deh kamu akan terbawa suasana dan tidak merasa sedih lagi.
Nah, setuju gak kalo gw bilang gini. Semua permasalahan cinta itu adalah ujian dari Tuhan agar kita lebih menaikkan level dalam dunia percintaaan ? Kalau ada yang kurang setuju, berarti loe masih menyalahkan diri loe, dan itu adalah hal terbodoh. Jangan pernah loe ingin dibodohi oleh cinta! Lewati semua permasalahan itu dan jangan cengeng. Ok ?
Nah Pasti anak Gamers itu banyak yang jomblo,bener gak? meluangkan waktu dengan ngegame itu penting,agar pikiran loe gak kebayang sama mantan aja.Dan gak harus ngegame terus sih loe harus atur waktu loe agar loe gak di omelin dengan orang tua loe,
Mungkin ya seminggu dua kali gitu agar gak kecanduan banget sama game.
Loe harus ngerasa diri loe itu beruntung,Karena dengan kegalauan itu loe telah memiliki satu pengalaman yang hebat dalam dunia percintaan. Dan ketika loe menghadapi permasalah yang sama, maka loe akan lebih mudah dalam menyelesaikannya. So, beruntung itu bukan hanya mendapatkan kebahagiaan, tetapi juga bagaimana proses menuju kebahagiaan.
Cara ini merupakan hal yang lumayan kuat untuk mengatasi kegalauan kita. Dengan suasana yang ramai dan menyenangkan, itu akan membuat kegalauan menjadi pudar. Namun ingat, setelah pikiran sobat rileks/nyaman, hadapilah dengan segera masalah yang membuat loe galau. Teman baik dapat membantu menyelesaikan masalah dan memberikan loe kesibukan yang bermanfaat. Jadi, gunakan kesempatan itu dengan baik. Namn perlu diingat jangan sampai salah gaul dengan teman yang salah.
Segala permasalahan yang didatangkan Tuhan akan membuat kita menjadi lebih dewasa dalm menghadapi kehidupan ini. Namun harus loe ingat, bahwa usaha tanpa do’a. Tidak ada jalan terhebat dalam mengatasi kegalauan melebihi pendekatan kepada Tuhan.
Ketika kita melakukan beberapa hal yang dianggap menyenangkan misal hobi kita, loe akan lupa segala masalah yang mendala kita, jadi lakukanlah itu sesering mungkin. Jadi kalo suka shopping yang shopping, kalau suka main game ya maen game, kalau suka main band seperti gw heheh ya minim buat lagu lah or cover lagu orang,inget jangan yang genre galau percuma lah ntar loe malah kepikiran lagi . Tapi yang paling penting mnrut gw lakukan itu bersama orang yang loe anggap asyik,pasti seru.
Beberapa orang galau jika membaca artikel diatas cuman bilang "Kalo ngomong doank mah gampang", nah itulah pernyataan keputus asaan tingkat tinggi,, coba dulu lah,, tetapi kalo emang pikiran loe buntet pergi aja ke psikolog atau hipnoterapis. Di hipnoterapis/psikolog nanti loe bisa menghilangkan rasa galau, sakit hati, dilema dan lain-lain.
Perlu diingat hidup hanya sekali jangan sampai 1 kali hidup ini hanya dipakai buat galau memikirkan orang lain, didunia ini ada miliaran manusia, dan loe masih galau memikirkan 1 ekor manusia aja??? Cobalah cari, masih banyak manusia yang lebih dari dia. tapi kalau gw sih lebih memilih tetap jomblo aja, Nunggu yang pas dan nyaman.
Ok Menurut gw udahan lah tips ini,Mau loe pakek apa nggak ya tergantung loe ajh.yang penting gw ud kasih tau tips ini.
NB : kalo loe gak mau disakiti ya jangan jatuh cinta.Mending sama gw aja gak bakalan nyesel ntar tak kasih.....??? Penasaran yaa hehehehe,Ok Guys See you again,and good night.
Monday, September 28, 2015
Pantai kondang iwak yang beda dari pantai lainnya
Pantai Kondang Iwak adalah sebuah pantai di pesisir selatan yang berada di Dusun Sumberpucung, Desa Tulungrejo, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Dari Kota Malang berjarak sekitar 70 kilometer ke arah selatan. Untuk mencapainya dari Kepanjen lurus saja ke arah selatan sampai di Pagak. Setelah Pasar Pagak kondisi jalan masih beraspal tetapi rusak dan setelah beberapa kilometer jalan berupa makadam hingga pantai. Akses jalan untuk memasuki Pantai Kondang Iwak sepanjang 3 kilometer dari perkampungan masih sulit dilalui. Jalan berupa bebatuan terjal dan sempit sehingga cukup menyulitkan perjalanan jika membawa kendaraan. Tetapi sekarang sudah lebih baik dibanding dengan dahulu. Dulu mobil sama sekali tidak dapat menjangkau Pantai Kondang Iwak. Sekarang sudah dapat dilalui kendaraan roda empat meskipun harus dengan hati-hati. Tetapi jalan yang rusak ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para offroader dan komunitas trail. Ada juga jasa persewaan mobil oleh penduduk setempat dengan tarif Rp 150 ribu pulang pergi, sedangkan ojek Rp 30 ribu sekali antar.
Suatu pantai di Malang Selatan yang keindahannya tidak kalah dengan Pantai Kuta di Bali. Meski indah, namun tak banyak orang yang mengetahui keberadaan pantai ini. Hal itu dikarenakan selain minimnya promosi, belum banyak orang yang datang ke pantai ini. Keindahan Pantai Kondang Iwak akan membuat takjub pengunjung yang datang. Begitu menginjakkan kaki di bibir Pantai Kondang Iwak akan merasakan panorama yang mirip sekali dengan di Pantai Kuta. Hamparan pasir putih demikian bersih sepanjang lebih dari satu kilometer. Sebagian pasir putih ini bercampur dengan pasir besi hitam. Pemandangannya sangat indah karena di antara hamparan pantai itu menjulang batu karang seukuran rumah besar. Batu karang ini berada sedikit menjorok ke laut sekitar 50 meter dari bibir pantai. Oleh masyarakat setempat pulau karang ini dinamakan Pulau Lawang.
Seperti umumnya pantai di laut selatan, ombak di pantai ini cukup besar. Anda harus tetap berhati-hati, jangan sampai terbawa arus yang cukup kuat. Pantai Kondang Iwak biasanya dijadikan jalur para nelayan mencari ikan. Perahu-perahu nelayan tanpa mesin tampak berlalu-lalang di lepas pantai. Hal itu menandakan bahwa pantai ini memang tidak begitu ganas. Bahkan, di pantai ini menjadi jujugan para pemancing dari berbagai daerah di Malang Raya.
Menurut juru kunci Pantai Kondang Iwak, yaitu Bapak Jemakir, konon pantai ini ditemukan pertama kali oleh Mbah Iman Suwodo sekitar tahun 1920. Nama Kondang Iwak diberikan oleh Mbah Iman Suwodo karena di tepi pantai terdapat kondang (muara air tawar) yang kala itu dipenuhi beragam jenis ikan tawar. Untuk mencapai kondang tersebut pengunjung bisa berjalan menyusuri pantai ke arah barat. Kondang itu sampai sekarang pun menjadi daya tarik masyarakat karena bisa menjadi tempat berenang. Hamparan kolam di kondang ini cukup luas sepanjang 800 meter dan lebar 40 meter. Biasanya pada akhir pekan banyak pengunjung memancing ikan hingga bermalam dengan mendirikan tenda. Sayangnya ikannya tidak sebanyak dahulu, karena seringkali diambil masyarakat yang tidak bertanggung jawab dengan cara diracun.
Warga sekitar pantai saat ini sudah mulai memperkenalkan pantai ini dengan beragam program. Salah satunya yang menjadi andalan adalah labuhan yang dikemas dengan beragam festival, mulai dari acara off road, touring, maupun even tradisional wayangan. Hanya saja promosinya masih sebatas di wilayah sekitar Donomulyo. Beberapa tahun sebelumnya acara labuhan dilakukan setiap tanggal 15 Suro. Namun pada tiga tahun terakhir digeser setiap bulan Juli bersamaan dengan hari libur sekolah.
Suatu pantai di Malang Selatan yang keindahannya tidak kalah dengan Pantai Kuta di Bali. Meski indah, namun tak banyak orang yang mengetahui keberadaan pantai ini. Hal itu dikarenakan selain minimnya promosi, belum banyak orang yang datang ke pantai ini. Keindahan Pantai Kondang Iwak akan membuat takjub pengunjung yang datang. Begitu menginjakkan kaki di bibir Pantai Kondang Iwak akan merasakan panorama yang mirip sekali dengan di Pantai Kuta. Hamparan pasir putih demikian bersih sepanjang lebih dari satu kilometer. Sebagian pasir putih ini bercampur dengan pasir besi hitam. Pemandangannya sangat indah karena di antara hamparan pantai itu menjulang batu karang seukuran rumah besar. Batu karang ini berada sedikit menjorok ke laut sekitar 50 meter dari bibir pantai. Oleh masyarakat setempat pulau karang ini dinamakan Pulau Lawang.
Seperti umumnya pantai di laut selatan, ombak di pantai ini cukup besar. Anda harus tetap berhati-hati, jangan sampai terbawa arus yang cukup kuat. Pantai Kondang Iwak biasanya dijadikan jalur para nelayan mencari ikan. Perahu-perahu nelayan tanpa mesin tampak berlalu-lalang di lepas pantai. Hal itu menandakan bahwa pantai ini memang tidak begitu ganas. Bahkan, di pantai ini menjadi jujugan para pemancing dari berbagai daerah di Malang Raya.
Menurut juru kunci Pantai Kondang Iwak, yaitu Bapak Jemakir, konon pantai ini ditemukan pertama kali oleh Mbah Iman Suwodo sekitar tahun 1920. Nama Kondang Iwak diberikan oleh Mbah Iman Suwodo karena di tepi pantai terdapat kondang (muara air tawar) yang kala itu dipenuhi beragam jenis ikan tawar. Untuk mencapai kondang tersebut pengunjung bisa berjalan menyusuri pantai ke arah barat. Kondang itu sampai sekarang pun menjadi daya tarik masyarakat karena bisa menjadi tempat berenang. Hamparan kolam di kondang ini cukup luas sepanjang 800 meter dan lebar 40 meter. Biasanya pada akhir pekan banyak pengunjung memancing ikan hingga bermalam dengan mendirikan tenda. Sayangnya ikannya tidak sebanyak dahulu, karena seringkali diambil masyarakat yang tidak bertanggung jawab dengan cara diracun.
Warga sekitar pantai saat ini sudah mulai memperkenalkan pantai ini dengan beragam program. Salah satunya yang menjadi andalan adalah labuhan yang dikemas dengan beragam festival, mulai dari acara off road, touring, maupun even tradisional wayangan. Hanya saja promosinya masih sebatas di wilayah sekitar Donomulyo. Beberapa tahun sebelumnya acara labuhan dilakukan setiap tanggal 15 Suro. Namun pada tiga tahun terakhir digeser setiap bulan Juli bersamaan dengan hari libur sekolah.
Pantai kondang merak
Pantai Kondang Merak adalah sebuah pantai di pesisir selatan yang terletak di tepi Samudera Indonesia secara administratif berada di Desa Sumberbening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Jawa Timur[.Pantai Kondang Merak sudah cukup dikenal bagi wisatawan Malang Raya. Bahkan pantai ini sudah menjadi jujugan wisatawan lokal maupun asing untuk bermain snorkeling (sejenis menyelam). Keunggulan sebagai tempat snorkeling inilah yang menjadi salah satu daya tarik yang ditawarkan pantai tersebut.
Untuk menjangkau Pantai Kondang Merak, Anda bisa mengikuti jalan menuju Pantai Balekambang. Setelah keluar dari perkebunan tebu ada sebuah perempatan, lalu ambil arah ke kanan. Jika lurus akan menuju Balekambang sedangkan bila berbelok ke kiri akan menuju Pantai Bajulmati. Dari perempatan itu masih sekitar 4 km lagi menuju Pantai Kondang Merak. Terdapat sebuah papan kecil petunjuk arah bertuliskan Kondang Merak hampir tak terlihat orang yang melewatinya. Setelah itu jalanan makin sulit karena hanya berupa jalan tanah dan makadam. Bila pada musim penghujan banyak kubangan lumpur di sepanjang jalan menuju Pantai Kondang Merak. Jalannya relatif sempit dengan diapit hamparan pepohonan besar dan semak yang lebat. Jika kondisi jalan normal, mungkin dari perempatan menuju Pantai Kondang Merak bisa ditempuh hanya 10 menit. Namun karena kondisi jalan yang rusak minimal waktu yang ditempuh sekitar 30 menit. Di dekat pantai terdapat sebuah pos penarikan tiket, tetapi biasanya kosong tak ada petugasnya. Biasanya harga tiket masuk Pantai Kondang Merak sebesar Rp 3.000 per orang dan parkir kendaraan Rp 5.000.
Pantai ini dinamakan Kondang Merak karena pantai ini memiliki kondang (muara yang merupakan pertemuan air tawar dan laut) yang dahulu banyak dihuni burung merak. Baru pada tahun 1980-an, burung merak mulai punah akibat penangkapan liar. Panorama Kondang Merak memang cukup menggoda, garis pantainya lumayan panjang, kurang lebih 800 meter. Pasirnya putih bersih dan pepohonan di pinggir pantai membuat nyaman suasana di situ. Pantainya agak berlumut dan memiliki banyak terumbu karang, spons, dan kerang di sekitar pantainya. Di tepi pantai Anda bisa menemukan berbagai binatang laut seperti gurita kecil, landak laut, mentimun laut, ikan-ikan kecil atau lobster yang bersembunyi di sela-sela karang.
Gelombang di Pantai Kondang Merak juga tidak terlalu besar karena terpecah dengan keberadaan batu karang menjulang yang berjajar di radius sekitar 200 meter dari bibir pantai. Ada sekitar lima titik batu karang yang menjadi pemecah ombak. Karang yang menghiasi sekeliling Pantai Kondang Merak menambah keindahan pantai ini. Karena gelombangnya yang sudah terpecah itulah, Pantai Kondang Merak ini menjadi tempat singgah para nelayan. Pantai ini menjadi terminal perahu nelayan bermesin tunggal. Di pinggir pantai, transaksi jual beli ikan hasil tangkapan nelayan pun berlangsung. Beragam jenis ikan yang menjadi tangkapan nelayan antara lain tuna, kakap dan gurita. Para nelayan pun juga mendirikan perkampungan nelayan yang membuat selalu hidup siang atau malam. Pantai ini nyaris tak pernah sepi.
Di Pantai Kondang Merak ini Anda bisa merasakan beragam kuliner unik yang nyaris tidak ada di tempat lain. Di sekitar pantai banyak warung makan yang menyediakan ikan segar. Salah satunya yang menjadi andalan adalah sate tuna. Selain sajian sate tuna, di sepanjang bibir pantai juga tersedia beragam menu dengan bahan dasar ikan laut di antaranya gurita asem manis, kuah pedas kepala ikan laut, gurita saos tiram, dan fish kebab. Sebelum pulang sempatkan untuk membeli ikan tuna sirip kuning hasil tangkapan nelayan sebagai oleh-oleh.
Untuk menjangkau Pantai Kondang Merak, Anda bisa mengikuti jalan menuju Pantai Balekambang. Setelah keluar dari perkebunan tebu ada sebuah perempatan, lalu ambil arah ke kanan. Jika lurus akan menuju Balekambang sedangkan bila berbelok ke kiri akan menuju Pantai Bajulmati. Dari perempatan itu masih sekitar 4 km lagi menuju Pantai Kondang Merak. Terdapat sebuah papan kecil petunjuk arah bertuliskan Kondang Merak hampir tak terlihat orang yang melewatinya. Setelah itu jalanan makin sulit karena hanya berupa jalan tanah dan makadam. Bila pada musim penghujan banyak kubangan lumpur di sepanjang jalan menuju Pantai Kondang Merak. Jalannya relatif sempit dengan diapit hamparan pepohonan besar dan semak yang lebat. Jika kondisi jalan normal, mungkin dari perempatan menuju Pantai Kondang Merak bisa ditempuh hanya 10 menit. Namun karena kondisi jalan yang rusak minimal waktu yang ditempuh sekitar 30 menit. Di dekat pantai terdapat sebuah pos penarikan tiket, tetapi biasanya kosong tak ada petugasnya. Biasanya harga tiket masuk Pantai Kondang Merak sebesar Rp 3.000 per orang dan parkir kendaraan Rp 5.000.
Pantai ini dinamakan Kondang Merak karena pantai ini memiliki kondang (muara yang merupakan pertemuan air tawar dan laut) yang dahulu banyak dihuni burung merak. Baru pada tahun 1980-an, burung merak mulai punah akibat penangkapan liar. Panorama Kondang Merak memang cukup menggoda, garis pantainya lumayan panjang, kurang lebih 800 meter. Pasirnya putih bersih dan pepohonan di pinggir pantai membuat nyaman suasana di situ. Pantainya agak berlumut dan memiliki banyak terumbu karang, spons, dan kerang di sekitar pantainya. Di tepi pantai Anda bisa menemukan berbagai binatang laut seperti gurita kecil, landak laut, mentimun laut, ikan-ikan kecil atau lobster yang bersembunyi di sela-sela karang.
Gelombang di Pantai Kondang Merak juga tidak terlalu besar karena terpecah dengan keberadaan batu karang menjulang yang berjajar di radius sekitar 200 meter dari bibir pantai. Ada sekitar lima titik batu karang yang menjadi pemecah ombak. Karang yang menghiasi sekeliling Pantai Kondang Merak menambah keindahan pantai ini. Karena gelombangnya yang sudah terpecah itulah, Pantai Kondang Merak ini menjadi tempat singgah para nelayan. Pantai ini menjadi terminal perahu nelayan bermesin tunggal. Di pinggir pantai, transaksi jual beli ikan hasil tangkapan nelayan pun berlangsung. Beragam jenis ikan yang menjadi tangkapan nelayan antara lain tuna, kakap dan gurita. Para nelayan pun juga mendirikan perkampungan nelayan yang membuat selalu hidup siang atau malam. Pantai ini nyaris tak pernah sepi.
Di Pantai Kondang Merak ini Anda bisa merasakan beragam kuliner unik yang nyaris tidak ada di tempat lain. Di sekitar pantai banyak warung makan yang menyediakan ikan segar. Salah satunya yang menjadi andalan adalah sate tuna. Selain sajian sate tuna, di sepanjang bibir pantai juga tersedia beragam menu dengan bahan dasar ikan laut di antaranya gurita asem manis, kuah pedas kepala ikan laut, gurita saos tiram, dan fish kebab. Sebelum pulang sempatkan untuk membeli ikan tuna sirip kuning hasil tangkapan nelayan sebagai oleh-oleh.
Pantai watu leter
Pantai Watu Leter adalah sebuah pantai di pesisir selatan yang terletak di tepi Samudera Indonesia secara administratif berada di Dusun Rowotrate, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur[1]. Pantai ini terletak bersebelahan dengan Pantai Goa China. Tetapi pantai ini masih belum banyak dikenal orang karena letaknya terpencil dan jarang sekali dikunjungi oleh wisatawan. Dari Kota Malang berjarak sekitar 60 km dan dapat ditempuh sekitar 3 jam perjalanan dengan kendaraan bermotor. Untuk mencapainya dari Kota Malang bisa mengambil arah selatan menuju Sumbermanjing Wetan dan mengikuti arah menuju ke Pantai Sendangbiru. Lalu terdapat sebuah pertigaan dengan papan petunjuk arah ke kanan akan menuju ke Pantai Bajulmati dan Goa China.
Untuk mencapai Pantai Watu Leter kita harus melalui Pantai Goa China terlebih dahulu. Di tengah perjalanan, pengunjung bisa menikmati pegunungan selatan dan jalan yang berkelok-kelok. Juga terlihat hamparan sawah yang memisahkan antara jalan raya dengan perbukitan. Sekitar satu kilometer ke arah timur dari jembatan di Bajulmati, ada pintu masuk menuju Pantai Goa China. Dari jalan lintas selatan menuju Pantai Goa China jalan cukup rusak sehingga agak kesulitan dilalui kendaraan bermotor. Banyak bebatuan kapur di jalan dan bila pada musim hujan sangat licin. Sebelum memasuki Pantai Goa China pengunjung akan melewati Jembatan Bajulmati yang berada di atas sebuah muara.
Akses menuju ke Pantai Watu Leter agak sulit. Jalannya sempit dan mobil tidak akan bisa melaluinya. Pengunjung harus memasuki hutan bakau dan melewati jalan berbatu yang cukup tajam. Setelah itu melewati jalan berumput liar yang tajam dan tinggi. Barulah setelah itu akan tiba di pantai Watu Leter. Untuk mencapai pantai, kita masih harus turun dari gundukan tanah sekitar 1,5 meteran. Anda bisa memarkirkan motor di situ, dan selanjutnya berjalan kaki menuju ke Pantai Watu Leter. Pantai Watu Leter bisa juga ditempuh dari Goa China dan medannya tidak terlalu sulit. Jika telah tiba di Pantai Goa China, pengunjung bisa melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki ke arah barat sejauh sekitar 100 m. Jalur yang akan dilalui berupa jalan setapak dan sekitar 25 menit berjalan pengunjung akan sampai di Pantai Watu Leter.
Perjalanan yang melelahkan akan terpuaskan dengan keindahan Pantai Watu Leter ini. Pantai Watu Leter ini hampir mirip suasananya dengan Pantai Goa China. Bedanya pantai ini jauh lebih sepi, sehingga tampak lebih bersih daripada Pantai Goa China. Pantainya pun tampak lebih jernih dan terlihat lebih hijau daripada Pantai Goa China. Panorama pantainya sangat indah, batu karang di pantai tampak timbul tenggelam di sapu ombak yang tenang. Di Pantai Watu Leter ini pantainya mirip sebuah kolam. Airnya pun lebih dingin daripada air di Pantai Goa China. Ombaknya mengalun tenang, disertai pasirnya yang berwarna putih bersih dan lembut.
Selain keindahan pesisir pantai dengan pulau-pulau kecil di tengah-tengahnya, kawasan itu juga menjadi tempat pendaratan penyu untuk bertelur. Ada juga hutan mangrove dikelilingi air payau yang tenang. Sebuah Sungai Sitiarjo yang bermuara di Pantai Watu Leter menyajikan pemandangan yang indah. Pengunjung bisa juga menyisiri sungai yang bermuara di Pantai Watu Leter dengan menggunakan perahu. Suasana pantai sangat menyenangkan, dengan menyisiri sungai yang dipenuhi tanaman mangrove di sisi kiri dan kanannya.
Menurut penduduk, pantai ini diberi nama Watu Leter karena salah satu tebing pada bagian ujungnya berbentuk datar. Tebing atau batuan di tengah laut yang berbentuk datar itu bila dilihat sangat menonjol di antara bebatuan tebing yang lain. Sebagian orang menyebutnya dengan Pantai Ngleter. Pemandangan Pantai Watu Leter sangat indah, karang-karangnya masih dalam kondisi bagus. Pasirnya putih, pantainya masih asri dan tidak terlihat sampah di sepanjang pantai. Pantai ini juga cocok bila dipergunakan untuk camping.
Kawasan Pantai Watu Leter ini biasanya dijadikan lokasi pelepasan penyu abu-abu karena lingkungan pantai masih sepi dari para wisatawan. Masih aslinya Pantai Watu Leter membuatnya terpilih untuk menjadi pusat pelestarian penyu dan ekowisata. Jika upaya pelestarian penyu itu berhasil, pengunjung bisa melihat dari dekat kehidupan penyu saat menepi dan bertelur di pasir pantai.
Untuk mencapai Pantai Watu Leter kita harus melalui Pantai Goa China terlebih dahulu. Di tengah perjalanan, pengunjung bisa menikmati pegunungan selatan dan jalan yang berkelok-kelok. Juga terlihat hamparan sawah yang memisahkan antara jalan raya dengan perbukitan. Sekitar satu kilometer ke arah timur dari jembatan di Bajulmati, ada pintu masuk menuju Pantai Goa China. Dari jalan lintas selatan menuju Pantai Goa China jalan cukup rusak sehingga agak kesulitan dilalui kendaraan bermotor. Banyak bebatuan kapur di jalan dan bila pada musim hujan sangat licin. Sebelum memasuki Pantai Goa China pengunjung akan melewati Jembatan Bajulmati yang berada di atas sebuah muara.
Akses menuju ke Pantai Watu Leter agak sulit. Jalannya sempit dan mobil tidak akan bisa melaluinya. Pengunjung harus memasuki hutan bakau dan melewati jalan berbatu yang cukup tajam. Setelah itu melewati jalan berumput liar yang tajam dan tinggi. Barulah setelah itu akan tiba di pantai Watu Leter. Untuk mencapai pantai, kita masih harus turun dari gundukan tanah sekitar 1,5 meteran. Anda bisa memarkirkan motor di situ, dan selanjutnya berjalan kaki menuju ke Pantai Watu Leter. Pantai Watu Leter bisa juga ditempuh dari Goa China dan medannya tidak terlalu sulit. Jika telah tiba di Pantai Goa China, pengunjung bisa melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki ke arah barat sejauh sekitar 100 m. Jalur yang akan dilalui berupa jalan setapak dan sekitar 25 menit berjalan pengunjung akan sampai di Pantai Watu Leter.
Perjalanan yang melelahkan akan terpuaskan dengan keindahan Pantai Watu Leter ini. Pantai Watu Leter ini hampir mirip suasananya dengan Pantai Goa China. Bedanya pantai ini jauh lebih sepi, sehingga tampak lebih bersih daripada Pantai Goa China. Pantainya pun tampak lebih jernih dan terlihat lebih hijau daripada Pantai Goa China. Panorama pantainya sangat indah, batu karang di pantai tampak timbul tenggelam di sapu ombak yang tenang. Di Pantai Watu Leter ini pantainya mirip sebuah kolam. Airnya pun lebih dingin daripada air di Pantai Goa China. Ombaknya mengalun tenang, disertai pasirnya yang berwarna putih bersih dan lembut.
Selain keindahan pesisir pantai dengan pulau-pulau kecil di tengah-tengahnya, kawasan itu juga menjadi tempat pendaratan penyu untuk bertelur. Ada juga hutan mangrove dikelilingi air payau yang tenang. Sebuah Sungai Sitiarjo yang bermuara di Pantai Watu Leter menyajikan pemandangan yang indah. Pengunjung bisa juga menyisiri sungai yang bermuara di Pantai Watu Leter dengan menggunakan perahu. Suasana pantai sangat menyenangkan, dengan menyisiri sungai yang dipenuhi tanaman mangrove di sisi kiri dan kanannya.
Menurut penduduk, pantai ini diberi nama Watu Leter karena salah satu tebing pada bagian ujungnya berbentuk datar. Tebing atau batuan di tengah laut yang berbentuk datar itu bila dilihat sangat menonjol di antara bebatuan tebing yang lain. Sebagian orang menyebutnya dengan Pantai Ngleter. Pemandangan Pantai Watu Leter sangat indah, karang-karangnya masih dalam kondisi bagus. Pasirnya putih, pantainya masih asri dan tidak terlihat sampah di sepanjang pantai. Pantai ini juga cocok bila dipergunakan untuk camping.
Kawasan Pantai Watu Leter ini biasanya dijadikan lokasi pelepasan penyu abu-abu karena lingkungan pantai masih sepi dari para wisatawan. Masih aslinya Pantai Watu Leter membuatnya terpilih untuk menjadi pusat pelestarian penyu dan ekowisata. Jika upaya pelestarian penyu itu berhasil, pengunjung bisa melihat dari dekat kehidupan penyu saat menepi dan bertelur di pasir pantai.
Inilah pemicu kejadian tragedi di Mina !
Pangeran Khaled al-Faisal, Kepala Urusan Haji Saudi Arabia menyalahkan tindakan yang dilakukna oleh para Jemaah haji, tindakan tersebut dianggap sebagai pemicu dari tragedi di Mina kemarin.
Pangeran Khaled juga mengungkapkan, bahwa tindakan yang dilakukan oleh para Jemaah haji tersebut ialah pemicu dari trgedi di Mina. Para Jemaah haji yang tidak melakukan kegiatan menurut jadwal mengakibatkan Tragedi di Mina terulang.
“Tidak mematuhi jadwal ituah yang mengakibatkan terjadinya Tragedi di Mina, dimana kalu semua jamaah mengikuti jadwal yang ditentukan, maka peristiwa ini bisa dihindari,” katanya.
Laporan tersebut disampaikan oleh televise Al-Arabiya melalui International Bussines Time dan juga sejumlah agen media lainnya.
Sejumlah 717 jiwa melayang dalam peristiwa itu dan sebanyak 850 orang mengalami luka-luka.
Peristiwa itu terjadi saat sombingan Jemaah haji dari Nigeria dan sejumlah Negara lainnya berhimpun di Jalan 204 di Mina untuk melakukan lempar jamaraat.
Namun dari halaman depan Surat Kabar Arab News, edisi Minggu, 27 September 2015, memuat kabar bahwa penyebab tragedy di Mina tersebut dimulai ketika kesalahan 300 jemaah haji asal Iran yang mengambil jlan keliru ketika kembali dari Jamaraat.
Pernyataan resmi Iranian Official Ashaq Al Awshat mengatakan, pelanggaran dimulai ketika sekelompok 300 peziarah Iran mulai bergerak dari Muzdalifa langsung ke Jamaraat, mereka bergerak kea rah berlawanan di jalan 304 di mana tragedy di Mina tersebut terjadi.
Kelompok tersebut tidak menunggu ritual lempar batu di Jamaraat Al-Aqba di kamp mereka sampai waktu yang ditetapkan.
Namun, mereka malah kembali dari arah berlawanaan yang juga bertepatan dengan gerakan kelompok lain yang telah sesuai jadwal mereka untuk melempar kerikil, sehingga tergedi tersebut terjadi.
Asharq Al-Awsat juga mengatakan bahwa ada kamera di Jamaraat, yang mengungkapkan rincian teragedi di Mina dan menegaskan kelompok yang berasal dari Iran tersebut salah langkah.
Sehubungan dengan pernyataan tersebut, maka Pemerintah Arab Saudi juga mengklarifikasi atas sisu-isu tentang konvoi kerajaan yangmenyebabkan penutupan jalan. Hal tersebut ditampik, karena ketika itu tidak ada konvoi kerajaan.
Maka pernyataan pangeran Khaled yang mengatakan, bahwa pemicu tragedy di Mina tersebut akibat Jemaah haji yang tidak mematuhi jadwal yang telah ditetapkan, sehingga menyebabkan bentrok jadwal dan berakibat fatal.
Lagi, korban tragedi Mina jamaah haji asal Indonesia bertambah jadi 46 orang !
Jumlah Jamaah Haji asal Indonesia Yang menjadi Korban Tragedi Mina Arab Saudi terus bertambah. Hingga Hari Selasa (29/09) pukul 05:00 WIB jumlah WNI yang teridentifikasi meningal dunia sebanyak 46 orang. Jumlah Terserbut terdiri dar 42 orang jamaah Haji Indonesia da nada 4 WNI yang bermukim disana.
Kepala Daerah Kerja Mekkah Arsyad Hidayat melalui Siaran Pers mengatakan bahwa Jamaah Haji yang wafat yang dirilis oleh pihaknya sebanyak 25 orang namun kali in bertambah satu orang menjadi 46 orang. Jamah haji Indonesia yang baru teridentifikasi itu adalah Dahlia Sulaiman Hamdan Kloter BTH 14 nomor Pasword A3689002.
Sementara itu jamaah haji yang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi saat ini masih ada 7 Orang. Sebelumnya memang di beritakan sebanyak 3 orang yang masih dirawat di Rumah Sakit namun kali ini Bertamnbah sebanyak 4 orang sehingga menajdi 7 orang.
Sebelumnya ada 3 orang telah dipulangkan ke pemondokan, Jamaah Haji Tragedi Mina Tersebut adalah Zulaiha Lutan Alam dari Kloter BTH 14, Arninda Idris Usman dari Kloter BTH 14 dan Fadillah Abdul Karim Nurdin dari Kloter BTR 14 juga.
Jumlah jamaah haji dari Tragedi Mina dilaporkan belum kembali justru bertambah, dari sebelumnya sebanyak 82 orang menkadi 90 orang.
Rincian Jamaah Haji Tersebut adalah Sebagai berikut :
1. Kloter BTH 14 sebanyak 11 orang
2. Kloter SUB 48 sebanyak 12 orang
3. Kloter JKS 61 sebanyak 46 orang
4. Kloter UPG 10 sebanyak 5 orang
5. Kloter SOC 62 sebanyak 6 orang
6. Kloter SUB 28 sebanyak 4 orang
7. Kloter BPN 5 sebanyak 1 orang
8. Kloter JKG 33 sebanyak 1 orang
9. Kloter JKS 21 sebanyak 2 orang
10. Kloter LOP 9 sebanyak 1 orang
11. Kloter SUB 34 sebanyak 1 orang
Proses Identifikasi masih terus berjalan, Arsyad Mengatakan Timnya mencari infformasi Terkait dengan masih adanya jamaah yang belum kembali ke pemndokan.
Kepala Daerah Kerja Mekkah Arsyad Hidayat melalui Siaran Pers mengatakan bahwa Jamaah Haji yang wafat yang dirilis oleh pihaknya sebanyak 25 orang namun kali in bertambah satu orang menjadi 46 orang. Jamah haji Indonesia yang baru teridentifikasi itu adalah Dahlia Sulaiman Hamdan Kloter BTH 14 nomor Pasword A3689002.
Sementara itu jamaah haji yang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi saat ini masih ada 7 Orang. Sebelumnya memang di beritakan sebanyak 3 orang yang masih dirawat di Rumah Sakit namun kali ini Bertamnbah sebanyak 4 orang sehingga menajdi 7 orang.
Sebelumnya ada 3 orang telah dipulangkan ke pemondokan, Jamaah Haji Tragedi Mina Tersebut adalah Zulaiha Lutan Alam dari Kloter BTH 14, Arninda Idris Usman dari Kloter BTH 14 dan Fadillah Abdul Karim Nurdin dari Kloter BTR 14 juga.
Jumlah jamaah haji dari Tragedi Mina dilaporkan belum kembali justru bertambah, dari sebelumnya sebanyak 82 orang menkadi 90 orang.
Rincian Jamaah Haji Tersebut adalah Sebagai berikut :
1. Kloter BTH 14 sebanyak 11 orang
2. Kloter SUB 48 sebanyak 12 orang
3. Kloter JKS 61 sebanyak 46 orang
4. Kloter UPG 10 sebanyak 5 orang
5. Kloter SOC 62 sebanyak 6 orang
6. Kloter SUB 28 sebanyak 4 orang
7. Kloter BPN 5 sebanyak 1 orang
8. Kloter JKG 33 sebanyak 1 orang
9. Kloter JKS 21 sebanyak 2 orang
10. Kloter LOP 9 sebanyak 1 orang
11. Kloter SUB 34 sebanyak 1 orang
Proses Identifikasi masih terus berjalan, Arsyad Mengatakan Timnya mencari infformasi Terkait dengan masih adanya jamaah yang belum kembali ke pemndokan.
Jusuf Kalla tegaskan Indonesia berkontribusi dalam perdamaian dunia di pidato New York !
Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan bahwa Indonesia juga akan ikut berkontribusi untuk menjaga perdamain di dunia, seperti yang disampaikan lewat pidato JK didepan 50 negara contributor pasukan penjaga perdamaian dunia.
Pidato yang dilakukan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla tersebut juga disksikan secara antusias oleh Presiden AS, Barrack Obama.
Dalam pidato tersebut, JK menyatakan, bahwa Indonesia berkomitmen untuk terus mengambil bagian dalam upaya menjaga perdamaian di seluruh dunia dibawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB. Menurut JK hal tersebut sesuai dengan amant dalam UUD 1945, konstitusi Indonesia.
“Indonesia diamanatkan oleh pembukaan UUD 1945 untuk berperan aktif dalam mempromosikan perdamian dunia dan lainnya,” kata JK yang menjadi pemimpin delegasi Indonesia dalam pertemuan menjaga perdamaian di PBB, New York, Senin (28/9).
Jusuf Kalla juga menegaskan bahwa Indonesia sejak awal kemerdekaannya telah memberikan kontribusi penuh atas upaya PBB untuk mewujudkan dan menjaga perdamain di dunia.
Indonesia juga akan terus mendukung usaha PBB menjaga perdamaian dunia dari konflik-konflik yang ada di berbagai Negara.
“Sejak awal kemerdekaan Indonesia, kami telah memberikan kontribusi dan terus mendukung PBB menjaga perdamaian dalam misi di berbagai daerah konflik di seluruh dunia, mulai dari Sinai pada tahun 1957 dan Kongo pada tahun 1960,” ungkap JK.
JK mengatakan, sebagai tindak lanjut pertemuan penjagaan perdamaian terakhir, Indonesia sudah menjadi tuan rumah pertemuan regional Asia Pasifik yang diselenggarakan di Jakarta, Juli lalu.
“Beberapa isu penting diangkat dalam pertemuan di Jakarta. Seperti dapat dilihat dari ringkasan yang baru saja beredar di sini,” kata JK.
Indonesia juga menambahkan pasikan penjaga perdamaian hingga 4.000 personel sampai tahun 2019, mengingat makin abnyak konflik di dunia.
“Sekali lagi, Indonesia menjanjikan akan emnambah pasukan, peralatan dan sebagainya . targetnya samapai tahun 2019 bisa kirim 4.000 personel, kalu sekarang baru 2.700 personel,” imbuh JK.
Wapres Jusuf Kalla didampingi oleh Menlu Retno Marsudi dan Dubes/ Wakil Tetap RI untuk PBB Desca Percaya menghadiri siding Majelis Umum ke 70 PBB tersebut.
Jusuf Kalla juga menjelaskan saat ini pasukan penjaga perdamaian jumlahnya ada 100 ribu personel,namun masih akan ditambah lagi karena dirasa masih belum cukup.
Otoritas RI 'lemah' di mata Arab Saudi terkait ibadah haji
Ketua Tim Pengawas Haji Indonesia, Fahri Hamzah, mengatakan ada persoalan mendasar di lapangan yang membuat pemerintah Indonesia tak bisa efektif memberi tekanan, masukan, atau ketika berkomunikasi dengan pemerintah Arab Saudi terkait penyelenggaraan haji.
Fahri mengatakan 'lemahnya' otoritas Indonesia membuat para pejabat kesulitan untuk mengetahui dan mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan ketika terjadi tragedi di Mina, Kamis (24/09) pekan lalu. yang menewaskan lebih dari 700 jemaah dengan 41 jemaah sejauh ini berasal dari Indonesia.
Dalam insiden ini para jemaah terinjak-injak dalam prosesi melempar jumroh, membuat lebih dari 700 orang meninggal dunia, sementara sedikitnya 800 orang lainnya luka-luka.
"Para pejabat pemerintah Indonesia tak punya otoritas, sehingga tak bisa menembus barikade yang sangat kuat sekali, yang dikendalikan aparat setempat," kata Fahri dalam wawancara dengan wartawan BBC Indonesia, Mohamad Susilo, Senin (28/09).
"Kami ingin tahu, mengapa pejabat sekelas menteri agama saja kurang kuat pengaruhnya di lapangan," kata Fahri yang juga Wakil Ketua DPR ini.
"Kami bertanya menteri agama ini ada dalam komando siapa? Dia bisa memberi perintah siapa saja? Itu tidak jelas," tambah Fahri.
Identifikasi Jenazah
Ia menjelaskan mungkin ada beberapa faktor yang membuat posisi tawar Indonesia lemah, padahal Indonesia adalah salah satu negara pengirim jemaah haji terbesar di dunia.
Fahri menyinggung soal cara pandang orang-orang Saudi yang ia katakan 'meremehkan warga Indonesia'.
"Saya setuju jika ada pendapat bahwa warga Indonesia menempati prioritas nomor empat atau nomor lima dibandingkan jemaah dari negara-negara lain," jelas Fahri.
Ia juga mengatakan tentang orang-orang Indonesia yang 'cenderung menerima saja' dan tak ngotot ketika berhadapan dengan Saudi.
"Dalam konteks ini, perlu ada dialog yang setara antara menteri agama, menteri luar negeri, dengan dipimpin oleh presiden sendiri ketika berbicara dengan para pejabat Saudi," katanya.
Hingga Senin petang, sedikitnya 81 jemaah haji Indonesia masih dinyatakan hilang.
Anggota Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Daerah Kerja Mekkah, Aulia Putra, menjelaskan tim kesehatan masih menyisir jemaah yang hilang, baik di rumah sakit, pemondokan, hingga ke tempat pengurusan jenazah.
Pihaknya memastikan jenazah tidak dimakamkan hingga jenazah tersebut selesai diidentifikasi.
Selain Indonesia, terdapat warga Iran yang meninggal dunia dalam insiden di Mina, yang membuat pemerintah di Teheran mengecam keras Saudi dan menuntut agar Saudi memberikan pengamanan yang lebih besar.
Gunung Kelud
Gunung Kelud (sering disalahtuliskan menjadi Kelut dalam bahasa Jawa; dalam bahasa Belanda disebut Klut, Cloot, Kloet, atau Kloete) adalah sebuah gunung berapi di Provinsi Jawa Timur, Indonesia, yang tergolong aktif. Gunung ini berada di perbatasan antara Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Malang , kira-kira 27 km sebelah timur pusat Kota Kediri.
Sebagaimana Gunung Merapi, Gunung Kelud merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia.Sejak tahun 1000 M, Kelud telah meletus lebih dari 30 kali, dengan letusan terbesar berkekuatan 5 Volcanic Explosivity Index (VEI).Letusan terakhir Gunung Kelud terjadi pada tahun 2014.
Sebagaimana Gunung Merapi, Gunung Kelud merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia.Sejak tahun 1000 M, Kelud telah meletus lebih dari 30 kali, dengan letusan terbesar berkekuatan 5 Volcanic Explosivity Index (VEI).Letusan terakhir Gunung Kelud terjadi pada tahun 2014.
Legenda
GUNUNG Kelud menurut legendanya bukan berasal dari gundukan tanah meninggi secara alami. Seperti Gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat,Gunung Kelud terbentuk dari sebuah
pengkhianatan cinta seorang putri bernama Dewi Kilisuci terhadap dua raja sakti mahesa Suro dan Lembu Suro. Kala itu, Dewi Kilisuci anak putri Jenggolo Manik yang terkenal akan
kecantikannya dilamar dua orang raja. Namun yang melamar bukan dari bangsa manusia, karena yang satu berkepala lembu bernama Raja Lembu Suro dan satunya lagu berkepala kerbau bernama Mahesa Suro.Untuk menolak lamaran tersebut,Dewi Kilisuci membuat sayembara yang tidak mungkin dikerjakan oleh manusia biasa, yaitu membuat dua sumur di atas puncak gunung Kelud, yang satu harus berbau amis dan yang satunya harus berbau wangi dan harus selesai dalam satu malam atau sampai ayam berkokok.
Akhirnya dengan kesaktian Mahesa Suro dan Lembu Suro, sayembara tersebut disanggupi. Setelah berkerja
semalaman, kedua-duanya menang dalam sayembara. Tetapi Dewi Kilisuci masih belum mau diperistri. Kemudian Dewi Kilisuci mengajukan satu permintaan lagi. Yakni kedua raja tersebut harus membuktikan dahulu
bahwa kedua sumur tersebut benar benar berbau wangi dan amis dengan cara mereka berdua harus masuk ke
dalam sumur. Terpedaya oleh rayuan tersebut, keduanyapun masuk ke dalam sumur yang sangat dalam tersebut. Begitu mereka sudah berada di dalam sumur, lalu Dewi Kilisuci memerintahkan prajurit Jenggala untuk menimbun keduanya dengan batu. Maka matilah Mahesa Suro dan Lembu Suro. Tetapi sebelum mati Lembu Suro sempat bersumpah dengan mengatakan. ÓYoh, wong Kediri mbesuk bakal pethuk piwalesku sing makaping kaping yoiku. Kediri bakal dadi kali, Blitar dadi latar, Tulungagung bakal dadi Kedung.
(Ya, orang Kediri besok akan mendapatkan balasanku yang sangat besar. Kediri bakal jadi sungai, Blitar
akan jadi daratan dan Tulungagung menjadi danau. Dari legenda ini akhirnya masyarakat lereng Gunung
kelud melakukan sesaji sebagai tolak balak supah itu yang disebut Larung Sesaji.
Acara ini digelar setahun sekali pada tanggal 23 bulan surau oleh masyakat Sugih Waras. Tapi khusus pelaksanaan tahun 2006 sengaja digebyarkan oleh Bupati Kediri untuk meningkatkan
pamor wisata daerahnya. Pelaksanaan acara ritual ini juga menjadi wahana promosi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan untuk datang ke Kediri. Bagaimanapun aktivitas Gunung Kelud dengan segala pernak perniknya menjadi salah satu obyek wisata unggulan di Kabupaten Kediri.
Masuk Terowongan Lokasi Larung Sesaji ini sebenarnya tidak jauh, hanya sekitar 500 meter. Namun karena medannya naik turun,maka bisa membuat kaki kepenatan. Apalagi iring-iringan peserta upacara harus memasuki sebuah terowongan Gresco 2 yang diameternya sekitar 4 meter. Menariknya, kondisi terowongan
yang gelap gulita itu hanya dihiasi lampu petromaks dan lilin pada saat pelaksanaan larung sesaji. Terowongan yang membelah lereng Gunung Kelud ini panjangnya sekitar 200 meter. Kondisinya sangat mirip Tunnel Migbay Los Angeles yang cukup popular karena pernah menjadi ikon event pembuatan film King Kong produksi Hollywood. Begitu keluar dari terowongan ini, maka terlihatlah pemandangan indah kawah Gunung Kelud yang berwarna kehijau-hijauan. Air kawah seluas 12 Ha posisinya diapit 3 Gunung yakni Gunung Kelud, Gajah mungkur dan Sumbing begitu indah dan memesona. Pintu keluar terowongan menggunakan jalan setapak di atas tanah keras bebatuan, dengan menuruni tangga trapping beton kira kira 100 meter. Yang menarik, ketika kita memasuki bibir kawah Gunung Kelud peserta Larung Sesaji tidak boleh menggunakan alas kaki.
Maksud Larung Sesaji ini sebagai tanda rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat Lereng Gunung Kelud tepatnya berbagai sumber)
Kawasan Gunung Kelud terletak kurang lebih 35 Km dari kota Kediri atau 120 Km dari ibukota Provinsi Jawa Timur Surabaya. Termasuk gunung api aktif dengan ketinggian 1.730 meter di atas permukaan laut (mdpl). Panorama pegunungan indah yang alami dan udara sejuk membuat wisatawan kerasan berlama-lama di
kawasan ini.
Obyek Wisata Kelud sangat cocok bagi mereka yang berjiwa petualangan (adventure). Di antara panjat tebing, lintas alam, camping ground. Bahkan baru-baru ini dijadikan check point rally mobil nasional 2006. Jalan menuju Gunung Kelud sudah hotmiks dan dapat dilalui segala jenis kendaraan. Akan tetapi sebaiknya jangan menggunakan mobil sedan, karena 3 km menjelang masuk pintu gerbang terdapat tanjakan yang cukup terjal,
yakni kemiringan 40 derajat yang panjangnya sekitar 100 meter. Gunung Kelud hingga kini telah mengalami 28 kali letusan yang tercatat mulai tahun 1000 sampai 1990.
Gunung Gumitir
Gunung Gumitir (dialek Jawa: gumitèr) merupakan sebuah gunung yang terletak di wilayah perbatasan antara Kabupaten Jember dengan Kabupaten Banyuwangi, lebih tepatnya antara kecamatan Silo dengan kecamatan Kalibaru, Provinsi Jawa Timur.Gunung ini terkadang juga disebut dengan nama Gunung Mrawan (bukan desa Mrawan).
Sejak zaman dulu, jalan raya di Gunung Gumitir telah menjadi jalur penghubung terpendek antara Kabupaten Jember dan Kabupaten Banyuwangi. Gunung Gumitir dipilih sebagai jalur penghubung, karena memiliki ketinggian paling rendah di antara deretan pegunungan yang lain, dari Gunung Raung (utara) hingga Gunung Kidul (selatan).
Sejak zaman dulu, jalan raya di Gunung Gumitir telah menjadi jalur penghubung terpendek antara Kabupaten Jember dan Kabupaten Banyuwangi. Gunung Gumitir dipilih sebagai jalur penghubung, karena memiliki ketinggian paling rendah di antara deretan pegunungan yang lain, dari Gunung Raung (utara) hingga Gunung Kidul (selatan).
Sejarah
Menurut legenda yang beredar di kalangan masyarakat, terutama penduduk kabupaten Banyuwangi, nama gumitir berasal dari kisah Damar Wulan. Setelah Damar Wulan berhasil membunuh dan memenggal kepala Menak Jinggo, ia bertemu Layang Seta dan Layang Kumitir, putra kembar patih Logender, di tengah jalan. Keduanya berhasil menipu Damar Wulan dan merampas kepala Menak Jinggo.Gunung tempat keduanya menipu Damar Wulan akhirnya dikenal dengan nama Gunung Kumitir atau Gunung Gumitir.
Pembuatan Jalan Gumitir |
Masa Kolonial
Wilayah Gunung Gumitir telah menjadi perhatian pemerintah kolonial Belanda, antara lain pembangunan lintasan kereta api oleh Staatsspoorwegen pada tanggal 10 September 1902 dan pembangunan pabrik pengolahan kopi Goenoeng Goemitir yang diresmikan pada tanggal 13 Agustus 1934.
Masa Penjajahan Jepang
Pada masa penjajahan Jepang, serdadu Dai Nippon membangun sebuah gua untuk mengawasi jalur kereta api yang melintasi Gunung Gumitir. Gua Jepang tersebut terletak sekitar 100 meter dari Watu Gudang, terbuat dari beton tebal dengan ukuran sekitar 6 m × 8 m.
Masa Kemerdekaan
Wilayah Gunung Gumitir dilindungi dan dikelola oleh Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Barat dan PT Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII) unit Kebun Gunung Gumitir.
Jalur Transportasi
Jalan raya di Gunung Gumitir adalah satu-satunya jalur penghubung antara Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Jember. Jalan dengan panjang sekitar delapan kilometer ini berkelok-kelok menyusuri tepian gunung. Puncak teratas dari jalan raya ini dikenal dengan nama Watu Gudang. Dinamai demikian karena disini terdapat batu raksasa (diibaratkan ukurannya sebesar gudang) yang harus dihancurkan bagian tengahnya agar batu tersebut dapat dilewati oleh jalan raya. Batu Gudang ini pernah kembali dipapras dalam rangka pelebaran jalan.
Jalan raya di Gunung Gumitir cukup berbahaya karena memiliki banyak tikungan tajam, lereng curam, dan lebar jalan yang sangat sempit. Padahal setiap harinya, kendaraan berat seperti truk dan bus selalu melewati jalan raya ini. Sehingga, biasanya di setiap tikungan yang berbahaya selalu ada penduduk setempat yang membantu mengarahkan pengguna jalan dan memberi tanda apakah ada kendaraan dari arah berlawanan yang juga akan melewati tikungan tersebut. Tentu saja, ini sangat membantu para pengemudi kendaraan berat yang melewati jalan ini. Para penunjuk jalan ini biasa disebut awe-awe (Jawa= "melambai-lambai") karena mereka melambai-lambaikan tangan untuk memberi tanda pada pengguna jalan.
Seiring perubahan waktu, pelaku awe-awe tidak hanya sekedar membantu penguna jalan, tetapi berkembang menjadi media untuk meminta-minta. Para penunjuk jalan tersebut umunnya terdesak oleh kebutuhan ekonomi.
Jalan raya di Gunung Gumitir sering terputus akibat tanah longsor. Ini dikarenakan, tanah di Gunung Gumitir tergolong labil dan memiliki tingkat kecuraman lereng yang tinggi. Faktor dominan penyebab longsor adalah penggalian tebing, kemiringan lereng, dan tekstur tanah. Hal tersebut antara lain disebabkan oleh banyaknya alih fungsi lahan hutan menjadi perkebunan, jalan, dan bangunan rumah makan.
Secara garis besar, jalan raya di Gunung Gumitir termasuk daerah yang memiliki tingkat kerentanan longsor sedang yang tersebar di sepanjang jalan seluas 24,30 ha.Tingkat kerentanan longsor tinggi terdapat di km 34 hingga km 37+4. Tingkat kerentanan longsor sedang terdapat pada km 40+6 hingga km 41, km 39+4 hingga km 40+6, km 38+5 hingga km 39+4, dan km 37+7 hingga km 38+2. Tingkat kerentanan longsor rendah terletak pada km 32+7 hingga km 34+1 dan km 37+4 hingga km 37+7.
Gunung Gumitir juga ditembus oleh dua terowongan kereta api yang sudah dibangun semenjak masa kolonial Belanda, yaitu terowongan Mrawan dan terowongan Garahan. Terdapat dua buah stasiun yang terletak di wilayah Gunung Gumitir, yaitu Stasiun Mrawan dan Stasiun Garahan, keduanya masih tetap melayani persilangan kereta api tetapi tidak lagi melayani aktivitas naik-turun penumpang.
Konservasi Alam
Kawasan hutan Gumitir merupakan habitat bagi monyet. Sekitar tahun 1990an, banyak penduduk sekitar yang menangkap monyet untuk dijual. Hal tersebut menyebabkan komunitas monyet di Gunung Gumitir menjadi berkurang dan tidak pernah terlihat berkeliaran bebas di tepi-tepi jalan seperti sebelumnya. Setelah ada pengawasan ketat dari Perhutani, komunitas monyet di Gunung Gumitir kembali meningkat meskipun sangat jarang dapat ditemui di tepi jalan.
Setelah kerusuhan 1998, sebagian wilayah hutan Gunung Gumitir ditebang oleh orang-orang tidak bertanggung jawab dan dialihfungsikan sebagai lahan perkebunan. Hal tersebut menyebabkan rusaknya wilayah hutan beserta pepohonan berusia puluhan tahun atau lebih serta peningkatan suhu udara rata-rata yang dampaknya terasa hingga ke Kota Kalibaru. Hingga kini, wilayah hutan masih digunakan sebagai lahan perkebunan rakyat dengan hak sewa kepada Perum Perhutani.
Hal ini juga berdampak kepada mata pencaharian masyarakat yang sebagian besar berubah menjadi petani karena banyak yang memiliki lahan garapan. Selain itu, para pengrajin rotan juga menjadi buruh tani karena bahan baku yang biasa mereka gunakan ikut hilang bersama alih fungsi lahan. Secara garis besar, alih fungsi lahan memberi dampak positif pada peningkatan kesejahteraan penduduk sekitar.
#Sumber : Wikipedia.com
Pantai Clungup
Pantai Clungup adalah sebuah pantai di pesisir selatan Pulau Jawa yang terletak di tepi Samudera Indonesia secara administratif berada di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur[1]. Pantai ini jarang diketahui orang kebanyakan karena letaknya yang cukup terpencil dari pemukiman penduduk. Tetapi sebenarnya, jalan untuk menuju Pantai Clungup cukup mudah. Dari Kota Malang, pengunjung bisa mengikuti penunjuk arah yang akan menuju Pantai Sendangbiru. Setelah itu berbelok ke kanan menuju arah pantai Goa China. Setelah memasuki Goa China berjalan ke arah sebelah timur sejauh sekitar 500 meter. Jadi, sebaiknya kendaraan bermotor Anda diparkir dulu di Pantai Goa China. Dari Goa China harus ditempuh dulu dengan berjalan kaki di sebuah jalan setapak dengan melewati perkebunan penduduk dan lereng perbukitan. Setelah melewati bukit tersebut maka sampailah di Pantai Clungup.
Bisa juga ke Pantai Clungup tanpa harus memasuki Pantai Goa China, tetapi medannya cukup berat. Setelah melewati perempatan Jalan Lintas Selatan, berbelok ke kiri yang akan menuju ke Sendangbiru. Sekitar 200 meter kemudian berbelok kanan ke sebuah jalan agak lebar dan Anda bisa menitipkan kendaraan di rumah penduduk di sekitar sini. Dari sini pengunjung hanya dapat meneruskan perjalanan dengan berjalan kaki karena harus melalui jalan setapak. Tidak seberapa jauh kemudian berbelok ke sebuah jalan setapak di sebelah kiri. Dari sini terus saja dan Anda akan melewati perkebunan penduduk sejauh sekitar satu kilometer. Tidak berapa lama terdapat sebuah sungai dan bukit, dan harus menyeberangi sebuah muara sungai. Barulah setelah berjalan sekitar 20 menit akan sampai di Pantai Clungup.
Pantai ini sangat asri karena jarang dikunjungi wisatawan sehingga suasananya masih sangat bersih dan indah. Hamparan pasir putih yang sangat luas akan Anda temui di sini, apalagi jika air pantai dalam keadaan surut. Akan terlihat hamparan pasir putih tak kurang dari setengah kilometer. Pantai ini cukup terlindungi oleh perbukitan dan banyak kebun penduduk. Tidak ada sampah yang berserakan, hanya saja terdapat serpihan kayu-kayu yang terbawa ombak terdampar di beberapa bagian pantai. Tetapi hal itu tidak mengurangi keindahan Pantai Clungup. Sudah ada beberapa tempat sampah terbuat dari anyaman bambu berjejer di sepanjang pantai. Ombak di Pantai Clungup cukup tenang sampai jarak sekitar 500 m karena pantai dilindungi beberapa pulau kecil di lepas pantai. Terkadang ombak cukup deras menyapu tepian pantai. Kedalaman pantai cukup dangkal, sehingga bisa untuk berenang di sepanjang tepian pantai. Tetapi Anda harus tetap berhati-hati karena di dasar pantai banyak batu dan karang yang tentunya cukup tajam. Pada saat sore hari seringkali ditemui ubur-ubur kecil yang terdampar di tepi pantai.
Panorama di sini cukup indah, pemandangan berupa tiga buah pulau kecil dan karang-karang akan memanjakan mata Anda. Suasananya masih sangat alami. Anda bisa juga memanjat pulau karang tersebut tetapi perlu berhati-hati, karena karangnya sudah pasti cukup tajam. Sejauh mata memandang terlihat keasrian panorama Pantai Clungup yang sangat berbeda dari pantai-pantai lain. Di sekitar pantai masih banyak terdapat hutan bakau yang masih lebat. Bila ingin ke Pantai Goa China bisa berjalan ke sisi kanan dari Pantai Clungup.
Lokasinya masih asri dan lengang yang sangat cocok bagi Anda yang menyukai camping. Selain keindahan pantainya, suasananya yang sepi membuat hati pengunjung tenang. Sayangnya di pantai ini sulit menemukan air bersih sehingga sebaiknya Anda membawa bekal air yang cukup banyak dari rumah. Biasanya hanya ada petani warga sekitar yang sedang memancing atau bekerja di kebun mereka. Selebihnya hanya ada alam yang asri dan Anda. Sebenarnya banyak tempat yang tak kalah bagus yang bisa dapat dijelajahi bila Anda mendatangi Pantai Clungup ini. Pengunjung tidak akan menyesal setelah mendatangi dan menikmati keindahan Pantai Clungup ini.
Bisa juga ke Pantai Clungup tanpa harus memasuki Pantai Goa China, tetapi medannya cukup berat. Setelah melewati perempatan Jalan Lintas Selatan, berbelok ke kiri yang akan menuju ke Sendangbiru. Sekitar 200 meter kemudian berbelok kanan ke sebuah jalan agak lebar dan Anda bisa menitipkan kendaraan di rumah penduduk di sekitar sini. Dari sini pengunjung hanya dapat meneruskan perjalanan dengan berjalan kaki karena harus melalui jalan setapak. Tidak seberapa jauh kemudian berbelok ke sebuah jalan setapak di sebelah kiri. Dari sini terus saja dan Anda akan melewati perkebunan penduduk sejauh sekitar satu kilometer. Tidak berapa lama terdapat sebuah sungai dan bukit, dan harus menyeberangi sebuah muara sungai. Barulah setelah berjalan sekitar 20 menit akan sampai di Pantai Clungup.
Pantai ini sangat asri karena jarang dikunjungi wisatawan sehingga suasananya masih sangat bersih dan indah. Hamparan pasir putih yang sangat luas akan Anda temui di sini, apalagi jika air pantai dalam keadaan surut. Akan terlihat hamparan pasir putih tak kurang dari setengah kilometer. Pantai ini cukup terlindungi oleh perbukitan dan banyak kebun penduduk. Tidak ada sampah yang berserakan, hanya saja terdapat serpihan kayu-kayu yang terbawa ombak terdampar di beberapa bagian pantai. Tetapi hal itu tidak mengurangi keindahan Pantai Clungup. Sudah ada beberapa tempat sampah terbuat dari anyaman bambu berjejer di sepanjang pantai. Ombak di Pantai Clungup cukup tenang sampai jarak sekitar 500 m karena pantai dilindungi beberapa pulau kecil di lepas pantai. Terkadang ombak cukup deras menyapu tepian pantai. Kedalaman pantai cukup dangkal, sehingga bisa untuk berenang di sepanjang tepian pantai. Tetapi Anda harus tetap berhati-hati karena di dasar pantai banyak batu dan karang yang tentunya cukup tajam. Pada saat sore hari seringkali ditemui ubur-ubur kecil yang terdampar di tepi pantai.
Panorama di sini cukup indah, pemandangan berupa tiga buah pulau kecil dan karang-karang akan memanjakan mata Anda. Suasananya masih sangat alami. Anda bisa juga memanjat pulau karang tersebut tetapi perlu berhati-hati, karena karangnya sudah pasti cukup tajam. Sejauh mata memandang terlihat keasrian panorama Pantai Clungup yang sangat berbeda dari pantai-pantai lain. Di sekitar pantai masih banyak terdapat hutan bakau yang masih lebat. Bila ingin ke Pantai Goa China bisa berjalan ke sisi kanan dari Pantai Clungup.
Lokasinya masih asri dan lengang yang sangat cocok bagi Anda yang menyukai camping. Selain keindahan pantainya, suasananya yang sepi membuat hati pengunjung tenang. Sayangnya di pantai ini sulit menemukan air bersih sehingga sebaiknya Anda membawa bekal air yang cukup banyak dari rumah. Biasanya hanya ada petani warga sekitar yang sedang memancing atau bekerja di kebun mereka. Selebihnya hanya ada alam yang asri dan Anda. Sebenarnya banyak tempat yang tak kalah bagus yang bisa dapat dijelajahi bila Anda mendatangi Pantai Clungup ini. Pengunjung tidak akan menyesal setelah mendatangi dan menikmati keindahan Pantai Clungup ini.
#Sumber : Wikipedia.com
Pantai Sukamade yang extreme
Pantai Sukamade - Kalau Taman Nasional Meru Betiri dikenal sebagai surganya flora dan fauna, barangkali julukan yang tepat untuk Pantai Sukamade adalah surganya penyu bertelur di Banyuwangi. Di sini pengunjung dapat menyaksikan secara langsung penyu bertelur, melihat penangkaran penyu dan mengikuti kegiatan pelepasan tukik (anak penyu) ke laut.
Jika ingin menjajal petualangan seru, berkunjunglah ke Banyuwangi. Kabupaten bertajuk Sunrise of Java ini memiliki Pantai Sukamade yang dikenal memiliki rute yang menantang. Lanskap yang dilalui, tak kalah eksotik. Asyik!
Pantai Sukamade dikenal miliki jungle track ekstrem dan juga sebagai istana penyu. Lokasinya terletak di Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi.
Pantai ini ada di wilayah Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) dan juga salah satu dari Segitiga Berlian di Banyuwangi, selain Pantai Plengkung dan Kawah Ijen. Menuju ke Pantai Sukamade yang jaraknya hampir 100 kilometer dari pusat Kota Banyuwangi. Setidaknya dibutuhkan waktu kurang lebih 5 jam perjalanan.
Sebelum tiba di Pantai Sukamade, traveler juga akan melewati 2 pantai. Pertama Pantai Rajekwesi yang merupakan pantai sekaligus dermaga para nelayan di Desa Sarongan. Yang kedua adalah Teluk Hijau, pantai yang sangat indah dengan warna air biru kehijauan.
"Trip ke Ijen, Plengkung dan Pantai Sukamade adalah salah satu destinasi wisata yang laris manis diburu wisatawan saat ini. Apalagi menuju ke Sukamade banyak pantai-pantai lain yang bisa dikunjungi," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas kepada detikTravel, Selasa (1/4/2014).
Untuk ke sini, paling asyik naik mobil 4x4 alias double gardan atau kendaraan sejenis off road lainnya. Jalur yang berlumpur dan bebatuan akan membuat andrenalin memuncak.
Jalanan berkelok serta menanjak bebukitan, batuan terjal dan tanah becek sengaja dibiarkan alami agar pengunjung merasakan sensasi perjalanan yang tak terlupakan. Perjalanan menantang itu hampir sepanjang 30 kilometer.
10 Kilometer mendekati Pantai Sukamade terbilang yang paling menegangkan. Sebab, pengalaman seru bakal tak terlupakan ketika kendaraan harus melewati sungai.
"Sungai kedalamannya bisa 40 cm bahkan kadang bisa sampai satu meter, itu pun kalau pas surut. Asyik pokoknya," kata pemilik travel Trans2Ijen, Yudi, yang juga kerap mengantar wisatawan dengan kendaraan Troopernya.
"Sungai ini akses termudah yang bisa dilewati, ada jalur selain ini tapi masih berputar arah lain sejauh 15 km lagi dan itu juga sama-sama melewati sungai, cuma sungainya lebih dangkal," imbuh Yudi.
Setelah melalui 5 jam perjalanan yang mendebarkan, traveler bisa melihat aktivitas penyu bertelur di pesisir sembari menikmati keheningan suasana hutan TNMB. Di lokasi penangkaran penyu itu, juga terdapat fasilitas cottage, camping ground, mushala serta kamar mandi umum yang bisa dinikmati wisatawan yang bermalam.
Jika ingin menjajal petualangan seru, berkunjunglah ke Banyuwangi. Kabupaten bertajuk Sunrise of Java ini memiliki Pantai Sukamade yang dikenal memiliki rute yang menantang. Lanskap yang dilalui, tak kalah eksotik. Asyik!
Pantai Sukamade dikenal miliki jungle track ekstrem dan juga sebagai istana penyu. Lokasinya terletak di Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi.
Pantai ini ada di wilayah Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) dan juga salah satu dari Segitiga Berlian di Banyuwangi, selain Pantai Plengkung dan Kawah Ijen. Menuju ke Pantai Sukamade yang jaraknya hampir 100 kilometer dari pusat Kota Banyuwangi. Setidaknya dibutuhkan waktu kurang lebih 5 jam perjalanan.
Sebelum tiba di Pantai Sukamade, traveler juga akan melewati 2 pantai. Pertama Pantai Rajekwesi yang merupakan pantai sekaligus dermaga para nelayan di Desa Sarongan. Yang kedua adalah Teluk Hijau, pantai yang sangat indah dengan warna air biru kehijauan.
"Trip ke Ijen, Plengkung dan Pantai Sukamade adalah salah satu destinasi wisata yang laris manis diburu wisatawan saat ini. Apalagi menuju ke Sukamade banyak pantai-pantai lain yang bisa dikunjungi," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas kepada detikTravel, Selasa (1/4/2014).
Untuk ke sini, paling asyik naik mobil 4x4 alias double gardan atau kendaraan sejenis off road lainnya. Jalur yang berlumpur dan bebatuan akan membuat andrenalin memuncak.
Jalanan berkelok serta menanjak bebukitan, batuan terjal dan tanah becek sengaja dibiarkan alami agar pengunjung merasakan sensasi perjalanan yang tak terlupakan. Perjalanan menantang itu hampir sepanjang 30 kilometer.
10 Kilometer mendekati Pantai Sukamade terbilang yang paling menegangkan. Sebab, pengalaman seru bakal tak terlupakan ketika kendaraan harus melewati sungai.
"Sungai kedalamannya bisa 40 cm bahkan kadang bisa sampai satu meter, itu pun kalau pas surut. Asyik pokoknya," kata pemilik travel Trans2Ijen, Yudi, yang juga kerap mengantar wisatawan dengan kendaraan Troopernya.
"Sungai ini akses termudah yang bisa dilewati, ada jalur selain ini tapi masih berputar arah lain sejauh 15 km lagi dan itu juga sama-sama melewati sungai, cuma sungainya lebih dangkal," imbuh Yudi.
Setelah melalui 5 jam perjalanan yang mendebarkan, traveler bisa melihat aktivitas penyu bertelur di pesisir sembari menikmati keheningan suasana hutan TNMB. Di lokasi penangkaran penyu itu, juga terdapat fasilitas cottage, camping ground, mushala serta kamar mandi umum yang bisa dinikmati wisatawan yang bermalam.
Badengan Tempat Perkemahan
Bumi perkemahan Bedengan merupakan salah satu tempat camping di Malang. Lokasinya berada di desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, sekitar 15 km arah barat kota Malang. Untuk menjangkau lokasi bumi perkemahan Bedengan, kita bisa melalui beberapa rute. Salah satunya jika kita dari kota Malang, maka ikuti jalan raya menuju ke Kota Batu. Sesampainya di wisata pemandian Sengkaling, belok kiri di pertigaan, searah menuju wisata petik jeruk. Dari sini tinggal lurus aja mengikuti petunjuk jalan atau bertanya penduduk sekitar sepanjang jalan. Insya Allah sampai lokasi.
Menjelang lokasi bumi perkemahan bedengan, kita hanya akan menemukan papan penunjuk arah saja. Bagi yang menggunakan mobil, harus memarkir kendaraannya di rumah penduduk, selanjutnya berjalan kaki sekitar 1,5 km. Sedangkan sepeda motor bisa dikendarai melewati jalan setapak hingga lokasi camping. Harus berhati-hati karena kondisi jalan masih berupa makadam (batu) dan tanah. Sehingga disaat musim hujan sangat becek dan licin.
Tempat camping di Malang ini masih tergolong sangat alami, karena belum banyak mendapat sentuhan fasilitas pendukung. Beberapa fasilitas yang ada masih terbilang sangat sederhana dan terkesan apa adanya. Tetapi dengan kondisi seperti ini justru suasana alami semakin dapat kita rasakan. Hawa udara sangat segar, dibawah lebatnya pohon cemara.
Menjelang lokasi bumi perkemahan bedengan, kita hanya akan menemukan papan penunjuk arah saja. Bagi yang menggunakan mobil, harus memarkir kendaraannya di rumah penduduk, selanjutnya berjalan kaki sekitar 1,5 km. Sedangkan sepeda motor bisa dikendarai melewati jalan setapak hingga lokasi camping. Harus berhati-hati karena kondisi jalan masih berupa makadam (batu) dan tanah. Sehingga disaat musim hujan sangat becek dan licin.
Tempat camping di Malang ini masih tergolong sangat alami, karena belum banyak mendapat sentuhan fasilitas pendukung. Beberapa fasilitas yang ada masih terbilang sangat sederhana dan terkesan apa adanya. Tetapi dengan kondisi seperti ini justru suasana alami semakin dapat kita rasakan. Hawa udara sangat segar, dibawah lebatnya pohon cemara.
Untuk lahan camping berupa petak-petak, di antara pepohonan cemara. Di pinggir area camping, dilintasi aliran sungai kecil dengan airnya yang jernih. Disebelahnya berbatasan langsung dengan perkebunan jeruk manis, yang merupakan komoditi andalan di daerah ini. Bagi pengunjung bumi perkemahan bedengan, bisa membelinya sebagai aleh-oleh.
Harga tiket masuk bumi perkemahan Bedengan , Malang, sangat terjangkau, termasuk biaya parkirnya juga sangat murah. Biasanya jika kita camping rombongan, biaya bisa nego langsung dengan pengelola.
Pantai Slopeng
Pantai Slopeng merupakan salah satu Pantai Utara di Sumenep selain Pantai Lombang, Pantai ini terletak di Kecamatan Dasuk, 21 km dari Pusat Kota Sumenep. Pantai ini memiliki ciri khas tersendiri yaitu hamparan Pasirnya yang cukup menggunung berhias pohon siwalan, pohon kelapa dan juga cemara udang, sehingga para wisatawan dapat menikmati keindahan laut pantai utara Madura ini dari bukit-bukit yang tergolong landai ini.
Hal Menarik Di Pantai Slopeng
Pantai Slopeng memiliki hamparan pasir yang membentang sepanjang 6 km. Pasir-pasir putih tersebut menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk bersantai di tepian pantai. Uniknya, tidak hanya hamparan pasir putih, tetapi pasir putih di pantainya menggunung. Anda bisa bermain pasir sepuasnya di sini.
Suasana tenang dan nyaman akan Anda dapatkan. Dengan lambaian pohon-pohon kelapa, nuansa pantai yang khas sangat terasa. Puas bersantai, saatnya bermain air. Air laut di Pantai Slopeng berwarna jernih dan bersih.
Arus lautnya pun cukup tenang, jadi tak perlu takut diterpa arus yang kuat. Anda dapat menikmati lautan yang biru dengan pemandangan langit yang luas. Dengan tenangnya suasana, Anda akan betah berlama-lama menikmati pantainya.
Pesona Pantai Slopeng akan bertambah saat senja tiba. Ada sunset yang berwarna keemasan menyinari hamparan pasir putihnya. Bayangan Anda akan terlihat jelas saat berdiri di pantainya dengan disinari cahaya sang senja yang tenggelam. Pemandangan ini harus diabadikan dalam kamera.
Fasilitas
Untuk menunjang aktifitas kepariwisataan di lokasi ini, Pemkab Sumenep telah membangun beberapa fasilitas penunjang pantai, seperti Kantor, Kamar Bilas, Gazebo, Panggung Hiburan, Pesangrahan, Taman Bermain, dan juga terdapat pohon cemara yang sangat indah, dengan bukit pasirnya yang tinggi membuat panorama pantai slopeng begitu diminati oleh para pengunjung wisatawan.\
Menuju Lokasi
Untuk menuju Pantai yang satu ini para wisatawan bisa melewati beberapa akses jalan pantai Utara Kab. Sumenep. Akses tersebut bisa dilalui dari Pantai Lombang - Legung - Pantai Slopeng lewat jalan by pass yang sedang dibangun oleh pemerintah. atau bisa juga bisa melalui jalur Sumenep - Ambunten - Pantai Slopeng.
#Sumber : Wikipedia.com
Pantai Jembatan Panjang Malang
Pantai Yang satu ini tidak kalah menarik dengan pantai-pantai lainnya. Selain Pemandangannya yang indah Pantai ini juga memiliki pasir putih yang masih bersih, di pantai ini juga terdapat background hutan yang masih alami.
Pantai Pasir Panjang terletak bersebelahan dengan Pantai Balekambang, tepatnya di sebelah barat, masuk wilayah teritorial Desa Sumberbening. Untuk menuju ke pantai itu bisa melalui jalan setapak ke arah kanan di Pulau Wisanggeni atau bila laut surut bisa melalui pantai di bawah jembatan yang menghubungkan Pulau Wisanggeni dengan Pulau Ismaya.Kondisi Pantai Jembatan Panjang tidak jauh berbeda dengan Pantai Balekambang, hanya saja di pantai ini lebih sepi dan lebih bersih di bandingkan dengan pantai tetangganya. Selain itu di pantai ini airnya juga masih bersih, tetapi ombaknya cukup besar. Pantai Jembatan Panjang juga sering digunakan untuk pemotretan karena lokasi Jembatan panjang indah akan pemandang dan pepohonan yang rindang ditambah lagi jembatan yang putus – putus menjadikan lokasi ini digemari wisatawan yang suka akan berpose.
Sekilas mitos tentang pantai Jembatan Panjang, konon katanya jembatan yang berada di atas pantai tersebut sudah berkali-kali diperbaiki. Namun perbaikan jembatan tersebut hanya berhasil dengan sia-sia karena menurut cerita dari warga sekitar jembatan yang menyambungkan ke pulau tersebut tidak disetujui oleh penghuninya (makhluk halus). Wuih, mitos yang cukup seram ya, sobat traveler.
Juga ada yang mengatakan bahwa di tempat tersebut digunakan tempat untuk pertapaan yang berkisaran sudah bertahun-tahun. Kemungkinan besar jika jembatan itu diperbaiki lagi akan tidak berbuah sia-sia apabila petapa tersebut sudah selesai melakukan pertapaannya. Akan tetapi jika petapa tersebut belum selesai melakukan pertapaan, apabila melakukan perbaikan jembatan lagi akan berbuah sia-sia seperti sebelumnya.
Selain mitos tersebut, daya tarik Pantai Jembatan Panjang tentunya ada pada keindahannya yang berbeda dari pantai pada umumnya. Bila sobat traveler tengah berada di Malang, tak ada salahnya untuk mengunjungi Pantai Jembatan Panjang ini. Sobat traveler pun dapat mengajak serta keluarga, teman, sahabat, dan rekan seperjalanan sobat traveler semua.
Pantai Pasir Panjang terletak bersebelahan dengan Pantai Balekambang, tepatnya di sebelah barat, masuk wilayah teritorial Desa Sumberbening. Untuk menuju ke pantai itu bisa melalui jalan setapak ke arah kanan di Pulau Wisanggeni atau bila laut surut bisa melalui pantai di bawah jembatan yang menghubungkan Pulau Wisanggeni dengan Pulau Ismaya.Kondisi Pantai Jembatan Panjang tidak jauh berbeda dengan Pantai Balekambang, hanya saja di pantai ini lebih sepi dan lebih bersih di bandingkan dengan pantai tetangganya. Selain itu di pantai ini airnya juga masih bersih, tetapi ombaknya cukup besar. Pantai Jembatan Panjang juga sering digunakan untuk pemotretan karena lokasi Jembatan panjang indah akan pemandang dan pepohonan yang rindang ditambah lagi jembatan yang putus – putus menjadikan lokasi ini digemari wisatawan yang suka akan berpose.
Sekilas mitos tentang pantai Jembatan Panjang, konon katanya jembatan yang berada di atas pantai tersebut sudah berkali-kali diperbaiki. Namun perbaikan jembatan tersebut hanya berhasil dengan sia-sia karena menurut cerita dari warga sekitar jembatan yang menyambungkan ke pulau tersebut tidak disetujui oleh penghuninya (makhluk halus). Wuih, mitos yang cukup seram ya, sobat traveler.
Juga ada yang mengatakan bahwa di tempat tersebut digunakan tempat untuk pertapaan yang berkisaran sudah bertahun-tahun. Kemungkinan besar jika jembatan itu diperbaiki lagi akan tidak berbuah sia-sia apabila petapa tersebut sudah selesai melakukan pertapaannya. Akan tetapi jika petapa tersebut belum selesai melakukan pertapaan, apabila melakukan perbaikan jembatan lagi akan berbuah sia-sia seperti sebelumnya.
Selain mitos tersebut, daya tarik Pantai Jembatan Panjang tentunya ada pada keindahannya yang berbeda dari pantai pada umumnya. Bila sobat traveler tengah berada di Malang, tak ada salahnya untuk mengunjungi Pantai Jembatan Panjang ini. Sobat traveler pun dapat mengajak serta keluarga, teman, sahabat, dan rekan seperjalanan sobat traveler semua.
Pantai Jonggring saloko
Pantai se-indah khayangan ?, waww!. Keindahan khayangan memang sangat mengagumkan. Kita dapat menemukan keindahan itu di sebuah pantai yang berada di kawasan Desa Mentaraman Kec. Donomulyo Kab. Malang. Lumayan jauh sih dari pusat Kota Malang, sekitar ±70km atau sekitar 3jam perjalanan.
Namanya adalah Pantai Jonggring Saloko. Jonggring Saloko sendiri adalah nama kayangan dalam sebuah cerita pewayangan, yang merupakan tempat kediaman Batara Narada. Tak banyak yang mengetahui tentang keberadaan Pantai ini. Memang agak sulit sulit untuk melintasi jalan menuju pantai ini, jalanannya terjal dan berbatu sepanjang ±7km dan bila hujan, jalanan akan terasa sangat licin. Jalanan berbatu ini akan kita lewati selama ±1jam perjalanan. Para traveller disarankan menggunakan sepeda motor saja atau membawa mobil double gardan dan tidak menggunakan motor matic jika mau ke sini.
Perjuangan yang menguras tenaga saat di perjalanan akan terbayar lunas saat kita nyampek di pantai. Kita bisa merasakan sejuknya suasana angin dan begitu tenang jika anda melihat deburan ombak-ombaknya yang menghantam karang. Di pantai ini kalian akan menemukan keunikan yang tidak kalian temukan di pantai-pantai lainnya, yaitu melihat hamparan pasir pantai yang berwarna hitam pekat dan pasirnya halus juga lembut.
Salah satu daya tarik dari pantai ini adalah “fenomena nggebros”. Yaitu tempat dimana kita dapat melihat sebuah karang dengan lubang besar yang akan menghasilkan semburan air yang tinggi saat ombak datang. Fenomena ini berasal dari sebuah benturan keras dari ombak yang menghantam karang berlubang. Saat air laut naik dan menyembur ke atas maka kita akan mendengar suara ‘brosss’. Dan semburan itu bisa mencapai ketinggian 10meter lohh. Untuk mencapai tempat ini kita harus berjalan kaki dulu menaiki tebing sekitar 10-15menit
.
Namanya adalah Pantai Jonggring Saloko. Jonggring Saloko sendiri adalah nama kayangan dalam sebuah cerita pewayangan, yang merupakan tempat kediaman Batara Narada. Tak banyak yang mengetahui tentang keberadaan Pantai ini. Memang agak sulit sulit untuk melintasi jalan menuju pantai ini, jalanannya terjal dan berbatu sepanjang ±7km dan bila hujan, jalanan akan terasa sangat licin. Jalanan berbatu ini akan kita lewati selama ±1jam perjalanan. Para traveller disarankan menggunakan sepeda motor saja atau membawa mobil double gardan dan tidak menggunakan motor matic jika mau ke sini.
Perjuangan yang menguras tenaga saat di perjalanan akan terbayar lunas saat kita nyampek di pantai. Kita bisa merasakan sejuknya suasana angin dan begitu tenang jika anda melihat deburan ombak-ombaknya yang menghantam karang. Di pantai ini kalian akan menemukan keunikan yang tidak kalian temukan di pantai-pantai lainnya, yaitu melihat hamparan pasir pantai yang berwarna hitam pekat dan pasirnya halus juga lembut.
Salah satu daya tarik dari pantai ini adalah “fenomena nggebros”. Yaitu tempat dimana kita dapat melihat sebuah karang dengan lubang besar yang akan menghasilkan semburan air yang tinggi saat ombak datang. Fenomena ini berasal dari sebuah benturan keras dari ombak yang menghantam karang berlubang. Saat air laut naik dan menyembur ke atas maka kita akan mendengar suara ‘brosss’. Dan semburan itu bisa mencapai ketinggian 10meter lohh. Untuk mencapai tempat ini kita harus berjalan kaki dulu menaiki tebing sekitar 10-15menit
Pantai Balekambang,Tanah Lot nya Jawa Timur
Jika anda perhatikan foto diatas mungkin yang pertama yang ada dibenak anda adalah Tanah Lot di Bali,, Bukan,, foto di atas adalah pantai Balekambang Malang yang terletak di Jawa Timur. Memang hampir sama, dan dalam hal-hal lain pun juga terdapat beberapa kesamaan dengan Tanah Lot di Bali. Seperti contohnya, keberadaan Pura di atas sebuah pulau karang, agama Hindu yang sama juga terdapat di Tanah Lot Bali, juga pantai dan suasana ketika sunset tiba.
Pantai Balekambang Malang ini terletak di Kabupaten Malang tepatnya di desa Srigoco Kecamatan Bantur yang jaraknya kurang lebih 50 km dari Kepanjen dan 65 km ke arah selatan dari kota Malang Jawa Timur. Sama seperti di pantai Papuma Jember pada postingan sebelumnya untuk akses menuju pantai Balekambang Malang anda hanya bisa menggunakan kendaraan pribadi atau motor, atau jika terpaksa anda bisa menyewa kendaraan dari Kepanjen Malang. Mungkin kedepannya akan ada pembangunan dari dinas pariwisata setempat untuk mengembangkan daerah wisata ini.
Pantai Balekambang memang menjadi salah satu tujuan wisata di Jawa Timur yang difavoritkan di Malang setelah Pulau Sempu dan Gunung Bromo di Probolinggo Jawa Timur. Banyaknya wisata pantai khususnya di daerah selatan pulau Jawa menjadikan keunikan tersendiri bagi objek wisata pantai Balekambang Malang ini, hal ini dikarenakan hampir mirip dengan Tanah Lot di Bali.
Pesona Pantai Balekambang
Pantai Balekambang ini memiliki sejuta pesona yang tidak kalah dengan wisata-wisata pantai di Jawa Timur. Selain suasananya yang masih asri, juga pantai Balekambang ini begitu terawat dan kelihatan bersih. Dengan pantai yang dangkal anda bisa bermain-main dengan air bersama keluarga.
Dengan pantai yang membentang sepanjang 2 kilometer dengan lebar 200 meter daerah ini dipenuhi dengan berbagai macam karang laut dan terkadang ketika air surut anda bisa melihat berbagai macam ikan hias dan bio laut yang berkerumun. Deburan ombak pantai yang tidak terlalu besar membuat hati anda akan semakin rilek dan menikmati alam dengan nyaman.
Dari lepas pantai anda bisa melihat 3 buah pulau berjajar ke arah barat yang begitu menawan yang masing-masing mempunyai nama yaitu pulau "Ismoyo", pulau "Anoman" dan pulau "Wisanggeni". Pulau Ismoyo dihubungkan dengan jembatan sepanjang 100 meter dari bibir pantai dan di atasnya terdapat sebuah pura yang diberi nama "Amerta Jati". Pura ini tidak seperti halnya pura di Bali, karena dipengaruhi oleh candi-candi jaman Majapahit yang banyak terdapat di Malang.
Ada yang menarik di balik kisah pura "Amerta Jati". Pura Amerta Jati atau Pura Ismoyo dibangun tahun 1985 atas prakarsa Bupati Malang Edi Slamet. Didesain mengikuti Pura Tanah Lot yang terkenal di Bali, pura ini juga merupakan tempat suci bagi umat Hindu dan sering digunakan sebagai tempat berlangsungnya kegiatan keagamaan. Saat hari-hari besar umat Hindu, pura ini akan terasa sangat ramai. Warga setempat yang masih memegang tradisi biasa menggelar upacara "Suroan" dan upacara "Jalanidha Puja". Jika sempat, Anda bisa berkunjung ke pantai ini di saat bulan Suro. Biasanya pada bulan ini Pantai Balekambang ramai didatangi wisatawan baik dari dalam negeri maupun mancanegara.
Fasilitas
Fasilitas di pantai Balekambang Malang sudah bisa dibilang cukup memadai bagi para wisatawan yang berkunjung. Mulai dari warung dan kios-kios yang menyediakan makanan dan minuman sampai permainan anak-anak. Bahkan ada juga wahana "fliying fox", namun wahana ini hanya tersedia pada hari Sabtu dan Minggu saja.
Anda bisa berbelanja di kios-kios cendera mata di sekitar pantai Balekambang Malang ini dengan harga yang relatif. Bagi anda yang beragama islam di sana juga menyediakan musholla. Jadi para wisatawan tidak perlu khawatir tentang fasilitas yang ada di pantai Balekambang Malang ini.
HTM Pantai Balekambang
Untuk pembangunan daerah wisata pantai Balekambang Malang ini diperlukan dana yang tidak sedikit, disamping juga perawatan dan kebersihan tempat ini, untuk itu setiap pengunjung dikenakan tarif atau harga tiket sebesar IDR15.000 per orang.
Adapun bagi mereka yang ingin menginap di pantai Balekambang juga menyediakan penginapan / hotel dengan harga berkisar IDR100.000 sampai IDR500.000 per malam tergantung fasilitas dan layanan yang diinginkan. Ada beberapa hotel yang bisa anda booking antara lain : Pantai Kondang Merak, Pantai Ngliyep, Pantai Bajul Mati, Pantai Gua China, dan Pantai Sendang Biru.
Puncak B29 Wajib Kunjung
Puncak Gunung B29 terletak di desa Argosari Kabupaten Lumajang Jawa Timur. Disebut B29 karena letak puncaknya pada ketinggian 2.900 meter di atas permukaan laut. Kawasan B29 ini masih menjadi bagian kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Pemandangan di puncak B29 sangat istimewa, itulah mengapa sampai disebut sebagai Negeri Di Atas Awan.
Peralatan Yang Harus Di Bawah
Kalau Anda berangkat siang dan pulang sore hari setelah matahari terbenam, Anda cukup membawa kamera dan jaket (dengan asumsi Anda naik ojek). Sedangkan kalau Anda memutuskan untuk berangkat malam (seperti yang kami lakukan), bawalah tenda untuk istirahat, jaket yang tahan dingin, sleeping bag, alat penerangan, matras, dan yang pasti adalah kamera (dengan asumsi sama, Anda naik ojek).Transportasi Menuju B29
Untuk menuju desa Argosari ini, Anda harus menggunakan kendaraan pribadi karena memang tidak ada transportasi umum yang menuju ke desa Argosari. Bisa menggunakan mobil, bisa juga menggunakan motor. Jika naik motor, lebih berhati-hati karena memang jalan yang kurang baik dan setelah desa Kandang Tepus tidak ada penerangan jalan sama sekali apabila ditempuh pada malam hari.
Dari kota Lumajang, menuju arah kecamatan Senduro, melewati Pura Mandara Giri Semeru Agung, menuju desa Kandang Tepus. Setelah desa Kandang Tepus akan melewati jalanan terjal tanpa penghuni dan gelap gulita saat malam menuju desa terakhir Argosari. Jarak tempuh dari kota Lumajang sampai desa Argosari sekitar 40km.
Sesampai di pintu masuk desa Argosari, Anda akan disambut bak pahlawan oleh tukang ojek yang mayoritas adalah warga desa Argosari sendiri. Anda akan dipandu mereka untuk memarkir kendaraan yang Anda bawa dengan aman. Jangan kwatir, warga desa Argosari termasuk tukang ojeknya sangat ramah. Mereka menawarkan jasa ojek untuk mengantar Anda sampai ke kawasan puncak B29. Jaraknya sekitar 8km yang ditempuh selama 30 menit dengan menggunakan ojek. Apabila Anda berniat tracking khas pecinta alam dapat ditempuh sekitar 4-5 jam.
Saya bersama bang Fajar (best friend) memutuskan untuk naik ojek sampai kawasan puncak B29 dengan harga Rp. 75.000,- pulang-pergi per orang. Sesampainya di tengah perjalanan, Anda harus membayar tiket masuk sebesar Rp. 3.000,- per orang. Karena cuaca sedang bersahabat, kami dapat menikmati indahnya langit dengan sedikit tegang karena memang jalanan sangat terjal dan menanjak yang disertai hembusan angin yang cukup dingin.
Keindahan Puncak B29
Jika ingin menyaksikan matahari terbit di Puncak B29 mulailah persiapan pukul 04.00 pagi. Suasana di puncak bagai di pasar sore meskipun dingin terus menyerang karena memang suhu di puncak pada pagi hari menyentuh 5-10 derajat celcius. Pastikan Anda sudah pada spot terbaik untuk mengabadikan keindahan pagi yang segera datang. Setelah beberapa saat menunggu, akhirnya momen terbaik, panorama terindah datang juga. Tanpa panjang lebar, kami segera mengabadikan salah satu spot terindah di bumi Indonesia.
Melihat ke timur, di situ lah mengapa puncak B29 disebut Negeri Di Atas Awan. Melihat ke barat, kita menyaksikan keindahan gunung Bromo dan gunung Batok beserta padang pasirnya. Ditarik jauh ke belakang terpapar keindahan gunung Welirang-Arjuno. Melihat ke utara, terlihat satu bukit dengan puncak yang bernama B30 dengan ketinggian 3.000mdpl. Tetapi kami sepakat untuk tidak ke tempat tersebut. Terakhir, melihat ke selatan, di situlah dengan gagah dan kokoh puncak Mahameru terlihat mengeluarkan asap dari kawahnya. Nampaknya Dewi Fortuna sedang berpihak kepada kami, sehingga cuaca sangat cerah, pemandangan sangat Luaarr Biasa.
Suasana Puncak B29
Melihat ke timur, di situ lah mengapa puncak B29 disebut Negeri Di Atas Awan. Melihat ke barat, kita menyaksikan keindahan gunung Bromo dan gunung Batok beserta padang pasirnya. Ditarik jauh ke belakang terpapar keindahan gunung Welirang-Arjuno. Melihat ke utara, terlihat satu bukit dengan puncak yang bernama B30 dengan ketinggian 3.000mdpl. Tetapi kami sepakat untuk tidak ke tempat tersebut. Terakhir, melihat ke selatan, di situlah dengan gagah dan kokoh puncak Mahameru terlihat mengeluarkan asap dari kawahnya. Nampaknya Dewi Fortuna sedang berpihak kepada kami, sehingga cuaca sangat cerah, pemandangan sangat Luaarr Biasa.
Pantai Licin
Pantai Licin adalah sebuah pantai di pesisir selatan Pulau Jawa yang terletak di tepi Samudera Indonesia secara administratif masuk wilayah Dusun Licin, Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, merupakan paling ujung selatan timur Kabupaten Malang, Jawa Timur[1]. Dari arah Kota Malang Anda bisa menuju ke-arah Kecamatan Dampit lalu menuju jalan arah ke Kecamatan Tirtoyudo lalu Kecamatan Ampelgading. yang oleh masyarakat sekitar dinamakan wilayah daerah Amstirdam perpaduan dari tiga nama (Ampelgading,Tirtoyudo, dan Dampit). Setelah melewati jalur tersebut pengunjung yang datang dari Kota Malang atau Lumajang bisa belok di pertigaan Sumberejo, Desa Tamansari, Ampelgading, dilanjutkan menuju Desa Lebakharjo. Perlu nyali tinggi untuk mencapai ke pantai ini karena baik menggunakan motor, apalagi mobil butuh konsentrasi dan fisik yang prima. Paling aman hanya berjalan kaki, namun jarak dari Desa Lebakharjo menuju pantai ini sangat jauh, sekitar 17 kilometer. Itupun dengan kondisi jalan yang menanjak dan menikung dengan kemiringan sampai 80 derajat. Jalannya hanya cukup untuk satu mobil, jika berpapasan dengan motor harus berhenti dulu dengan sedikit minggir. Salah sedikit saja risikonya cukup besar, karena di sisi kiri jalan merupakan jurang sangat curam. Sedangkan di sebelah kanan terdapat tebing tinggi yang dipenuhi bebatuan besar. Bebatuan itu adalah muntahan letusan Gunung Semeru, maklum posisi Dusun Licin dengan Gunung Semeru sekitar 75 kilometer saja. Di dusun ini juga menjadi jalan utama aliran lahar Semeru.
Sepanjang 14 kilometer dari Desa Lebakharjo ke Dusun Licin memang sudah beraspal, sebagian juga sudah dicor. Namun tetap saja sulit bagi pengendara melewatinya. Masih ada sebagian jalan yang berupa tanah dan licin sehingga ada banyak pengendara motor terkadang sampai terpeleset jatuh. Setelah melewati perkampungan Dusun Licin, perjalanan masih harus melewati medan yang lumayan sulit terutama menjelang pantai. Jalannya tak kalah sempit dengan pintu masuk ke Dusun Licin dan berada di bibir jurang yang langsung ke pinggir pantai. Ada baiknya bagi pengunjung untuk datang pada musim kemarau karena beratnya medan.
Ada sedikit yang janggal dari pantai ini, yakni seluruh hamparan pasirnya hitam legam padahal umumnya di semua pantai pasirnya putih maupun putih kecoklatan. Namun di Pantai Licin ini justru hitam dan ternyata pasir hitam ini dulunya pasir muntahan lahar meletusnya Gunung Semeru. Saking banyaknya pasir hitam yang terbawa arus air di Sungai Glidik masuk ke laut dan pasir ini terbawa ombak hingga menutupi pasir putih. Jadi, sebelum ada pasir hitam, pantai ini dulunya juga dipenuhi pasir putih seperti pantai-pantai yang lain. Ini merupakan fenomena alam yang langka karena sepanjang Pantai Licin hingga ke pantai yang masuk ke wilayah Lumajang semuanya terhampar warna hitam sehingga Pantai Licin terlihat semakin indah. Pantai Licin memang berbatasan dengan Lumajang, yang hanya dipisahkan oleh sungai aliran lahar Gunung Semeru.
Perjalanan sebelum mencapai pantai, Anda akan disuguhi pemandangan tebing di sisi kanan dan sungai aliran lahar Gunung Semeru di sebelah kiri yang sangat memukau. Pantai ini menyajikan pemandangan yang cukup bagus, mulai dari batu-batu karang, hingga ombak yang berdebur menghantam jajaran karang. Dari kejauhan Anda juga dapat melihat Pulau Nusa Barung, dan masih banyak lagi yang bisa dinikmati.
Pada awalnya pantai ini sebenarnya bernama Pantai Pasir Putih karena hampir di seluruh pantai terhampar pasir putih yang sangat luas. Namun pada tahun sekitar 1960-an, kawasan tersebut terkenal cukup licin akibat lumut, maklum di sekitar pantai dan perkampungan saat ini dulunya hutan lebat dan menjadi tempat banjir. Lama-kelamaan seluruh tanahnya berlumut dan sangat licin, makanya sampai sekarang disebut Dusun Licin, pantainya juga disebut orang-orang dengan Pantai Licin.
Di Pantai Licin kita dapat melihat aktifitas para nelayan mencari ikan. Pantai Licin di Dusun Licin, Desa Lebakharjo menyimpan potensi hasil laut yang menjanjikan karena dari pantai inilah nelayan menghasilkan sejumlah ikan melimpah yang biasa digunakan sebagai bahan sarden di antaranya, ikan lemuru, salem, dorang, kakap dan kerapu. Banyaknya nelayan di pantai ini terlihat dari sejumlah jenis perahu jenis jungkung bermesin kecil berjajar di tepi pantai. Di pantai ini juga ada tempat pelelangan ikan (TPI) namun tak sebesar di Sendangbiru.
Sepanjang 14 kilometer dari Desa Lebakharjo ke Dusun Licin memang sudah beraspal, sebagian juga sudah dicor. Namun tetap saja sulit bagi pengendara melewatinya. Masih ada sebagian jalan yang berupa tanah dan licin sehingga ada banyak pengendara motor terkadang sampai terpeleset jatuh. Setelah melewati perkampungan Dusun Licin, perjalanan masih harus melewati medan yang lumayan sulit terutama menjelang pantai. Jalannya tak kalah sempit dengan pintu masuk ke Dusun Licin dan berada di bibir jurang yang langsung ke pinggir pantai. Ada baiknya bagi pengunjung untuk datang pada musim kemarau karena beratnya medan.
Ada sedikit yang janggal dari pantai ini, yakni seluruh hamparan pasirnya hitam legam padahal umumnya di semua pantai pasirnya putih maupun putih kecoklatan. Namun di Pantai Licin ini justru hitam dan ternyata pasir hitam ini dulunya pasir muntahan lahar meletusnya Gunung Semeru. Saking banyaknya pasir hitam yang terbawa arus air di Sungai Glidik masuk ke laut dan pasir ini terbawa ombak hingga menutupi pasir putih. Jadi, sebelum ada pasir hitam, pantai ini dulunya juga dipenuhi pasir putih seperti pantai-pantai yang lain. Ini merupakan fenomena alam yang langka karena sepanjang Pantai Licin hingga ke pantai yang masuk ke wilayah Lumajang semuanya terhampar warna hitam sehingga Pantai Licin terlihat semakin indah. Pantai Licin memang berbatasan dengan Lumajang, yang hanya dipisahkan oleh sungai aliran lahar Gunung Semeru.
Perjalanan sebelum mencapai pantai, Anda akan disuguhi pemandangan tebing di sisi kanan dan sungai aliran lahar Gunung Semeru di sebelah kiri yang sangat memukau. Pantai ini menyajikan pemandangan yang cukup bagus, mulai dari batu-batu karang, hingga ombak yang berdebur menghantam jajaran karang. Dari kejauhan Anda juga dapat melihat Pulau Nusa Barung, dan masih banyak lagi yang bisa dinikmati.
Pada awalnya pantai ini sebenarnya bernama Pantai Pasir Putih karena hampir di seluruh pantai terhampar pasir putih yang sangat luas. Namun pada tahun sekitar 1960-an, kawasan tersebut terkenal cukup licin akibat lumut, maklum di sekitar pantai dan perkampungan saat ini dulunya hutan lebat dan menjadi tempat banjir. Lama-kelamaan seluruh tanahnya berlumut dan sangat licin, makanya sampai sekarang disebut Dusun Licin, pantainya juga disebut orang-orang dengan Pantai Licin.
Di Pantai Licin kita dapat melihat aktifitas para nelayan mencari ikan. Pantai Licin di Dusun Licin, Desa Lebakharjo menyimpan potensi hasil laut yang menjanjikan karena dari pantai inilah nelayan menghasilkan sejumlah ikan melimpah yang biasa digunakan sebagai bahan sarden di antaranya, ikan lemuru, salem, dorang, kakap dan kerapu. Banyaknya nelayan di pantai ini terlihat dari sejumlah jenis perahu jenis jungkung bermesin kecil berjajar di tepi pantai. Di pantai ini juga ada tempat pelelangan ikan (TPI) namun tak sebesar di Sendangbiru.
#Sumber : Wikipedia.com
Sunday, September 27, 2015
Pantai teleng ria pacitan
Pantai Teleng Ria Pacitan adalah salah satu destinasi wisata yang populer di Kota 1001 Goa, demikian julukan untuk kota Pacitan. Sungguh disayangkan jika Anda sampai melewatkan objek wisata pantai ini tatkala berada di Pacitan. Tidak hanya mendapati suguhan lanskap pantai yang indah jika dipandang dari perbukitan, pantai Teleng Ria Pacitan ini juga menjadi salah satu tempat bagi para peselancar pemula untuk belajar mengarungi ombak Samudera Hindia.
Secara administratif, Pantai Teleng Ria Pacitan terletak di Desa Teleng, Kelurahan Sidoharjo, Kabupaten Pacitan. Letaknya sungguh dekat dari pusat kota Pacitan, Anda hanya perlu menempuh jarak perjalanan sejauh 3 km saja untuk dapat tiba di pantai Pacitan yang satu ini. Pantai Teleng Ria adalah juga salah satu dalam deretan pantai di selatan Pulau Jawa yang langsung berbatasan dengan Samudera Hindia.
Pantai dengan relief yang relatif landai ini memiliki luas sekitar 40 hektar dengan panjang garis pantai mencapai hingga 2.5 km. Ada sebuah pantai lain yang letaknya bersebelahan dengan pantai Teleng Ria, yaitu pantai Tamperan. Antara keduanya dipisahkan oleh sungai Teleng. Pantai Tamperan ini hanya berfokus pada aktivitas perikanan semata.
Inilah sebab Anda dapat menjumpai pelabuhan perikanan di sana. Melimpahnya hasil perikanan di pantai Tamperan adalah juga salah satu hal yang menarik minat wisatawan untuk datang berkunjung ke Pantai Teleng Ria.
Keberadaan pantai Teleng Ria ini diapit oleh pegunungan Limo. Tatkala Anda berada di pantai tersebut, Anda dapat menyaksikan tebing-tebing tinggi membentuk pola huruf U yang berdiri mengelilingi pantai, seolah melindungi pantai. Ini juga salah satu penyebab mengapa ombak di pantai Teleng Ria Pacitan tidak terlalu besar. Padahal, pantai yang menghadap langsung ke Samudera Hindia terkenal dengan keganasan ombaknya.
Seperti lazimnya wisata pantai di Indonesia, sejumlah aktivitas menarik yang dapat dilakukan di Pantai Teleng Ria Pacitan, di antaranya berenang, jalan-jalan menyusuri tepian pantai, berjemur, hingga sekedar menikmati panorama pantai. Sebagian pengunjung pantai tak jarang melakukan olahraga di pantai ini, mulai dari jogging, bermain voli pantai, sepakbola, dan bersepeda.
Jika Anda hobi memancing, itu adalah sebuah hal yang sangat memungkinkan untuk dilakukan di pantai Teleng Ria. Bahkan, fasilitas perkemahan juga tersedia bagi organisasi, keluarga, atau sekolah-sekolah yang ingin mengadakan aktivitas berkemah.
Pantai Teleng Ria Pacitan mencatatkan kunjungan yang paling ramai terutama saat akhir pekan dan masa-masa liburan. Saat memasuki lokasi pantai ini, Anda akan dihadapkan dengan pasir putih kecoklatan serta usapan panas matahari yang tidak begitu menyengat kulit. Anda hanya perlu membayar retribusi parkir kendaraan saja untuk dapat masuk ke kawasan pantai Jawa Timur yang populer ini dan melakukan banyak kegiatan menyenangkan di sana.
Jika Anda senang bermain air di tepian pantai hingga berenang di pantai ini, Anda disarankkan untuk berhati-hati mengingat ombak yang tak dapat diduga, meskipun ombak di pantai ini tergolong tidaklah besar. Tetapi jika ombak sudah dianggap cukup besar, biasanya petugas pantai akan meniupkan peluit untuk memperingatkan wisatawan. Pada waktu-waktu tertentu, pantai Teleng Ria juga dapat memiliki ombak yang tinggi dan tentu saja Anda akan dilarang untuk aktivitas berenang di pantai tersebut.
Satu hal lain yang menarik di pantai Teleng Ria Pacitan ini adalah menyaksikan lanskap pantai dari perbukitan. Pantai ini memang dikelilingi oleh dua perbukitan. Kombinasi kontur pantai dan pegunungan memang menciptakan pemandangan yang terbilang unik. Dari atas bukit, Anda dapat melihat palung-palung laut membentuk tiga garis lurus berada di tengah laut.
Jika Anda tertarik dengan kegiatan berselancar, maka pantai Teleng Ria adalah salah satu yang paling tepat bagi peselancar pemula. Di pantai tersebut, Anda dapat menyewa papan selancar yang berbiaya sebesar Rp 50 ribu. Ombak di pantai ini tidaklah besar, dengan demikian tepat sebagai tempat belajar surfing untuk para pemula. Selain di Teleng Ria, beberapa tempat belajar surfing di Indonesia di antaranya, misalnya pantai Kuta di Bali dan pantai Pulau Merah di Banyuwangi.
Jika Anda belum pernah sama sekali berselancar, Anda juga dapat mengambil kursus singkat di pantai Teleng Ria Pacitan ini, cukup dengan biaya sebesar Rp 20 ribu saja. Setelah berlatih selama dua jam, rasanya mungkin Anda sudah mulai dapat memulai pengalaman berselancar yang sesungguhnya.
Tidak hanya itu saja, juga terdapat sejumlah arena bermain anak di kawasan pantai Teleng Ria ini. Di muara Sungai Teleng, Anda dapat menjumpai dermaga kecil lengkap dengan kapal-kapal mainan. Sebagai salah satu objek wisata Pacitan yang populer, kawasan wisata pantai Teleng Ria selalu terus dikembangkan dengan penambahan fasilitas penunjang, baik itu tempat kuliner, area perkemahan, hingga tempat pertunjukan seni.
Secara umum, fasilitas standar wisata bahari telah tersedia di pantai ini, seperti area parkir, toilet, hingga gardu pandang. Jumlah gardu pandang di sekitar pantai terbilang cukup banyak. Lazimnya, para wisatawan berhenti sejenak di gardu-gardu ini setelah turun dari kendaraan mereka.
Jika Anda merasa lapar, Anda dapat menjumpai banyak penjual makanan dan minuman di pantai ini. Jika ingin sesuatu yang unik, Anda dapat mencicipi kuliner khas Pacitan di pantai Teleng Ria.
Secara administratif, Pantai Teleng Ria Pacitan terletak di Desa Teleng, Kelurahan Sidoharjo, Kabupaten Pacitan. Letaknya sungguh dekat dari pusat kota Pacitan, Anda hanya perlu menempuh jarak perjalanan sejauh 3 km saja untuk dapat tiba di pantai Pacitan yang satu ini. Pantai Teleng Ria adalah juga salah satu dalam deretan pantai di selatan Pulau Jawa yang langsung berbatasan dengan Samudera Hindia.
Pantai dengan relief yang relatif landai ini memiliki luas sekitar 40 hektar dengan panjang garis pantai mencapai hingga 2.5 km. Ada sebuah pantai lain yang letaknya bersebelahan dengan pantai Teleng Ria, yaitu pantai Tamperan. Antara keduanya dipisahkan oleh sungai Teleng. Pantai Tamperan ini hanya berfokus pada aktivitas perikanan semata.
Inilah sebab Anda dapat menjumpai pelabuhan perikanan di sana. Melimpahnya hasil perikanan di pantai Tamperan adalah juga salah satu hal yang menarik minat wisatawan untuk datang berkunjung ke Pantai Teleng Ria.
Keberadaan pantai Teleng Ria ini diapit oleh pegunungan Limo. Tatkala Anda berada di pantai tersebut, Anda dapat menyaksikan tebing-tebing tinggi membentuk pola huruf U yang berdiri mengelilingi pantai, seolah melindungi pantai. Ini juga salah satu penyebab mengapa ombak di pantai Teleng Ria Pacitan tidak terlalu besar. Padahal, pantai yang menghadap langsung ke Samudera Hindia terkenal dengan keganasan ombaknya.
Seperti lazimnya wisata pantai di Indonesia, sejumlah aktivitas menarik yang dapat dilakukan di Pantai Teleng Ria Pacitan, di antaranya berenang, jalan-jalan menyusuri tepian pantai, berjemur, hingga sekedar menikmati panorama pantai. Sebagian pengunjung pantai tak jarang melakukan olahraga di pantai ini, mulai dari jogging, bermain voli pantai, sepakbola, dan bersepeda.
Jika Anda hobi memancing, itu adalah sebuah hal yang sangat memungkinkan untuk dilakukan di pantai Teleng Ria. Bahkan, fasilitas perkemahan juga tersedia bagi organisasi, keluarga, atau sekolah-sekolah yang ingin mengadakan aktivitas berkemah.
Pantai Teleng Ria Pacitan mencatatkan kunjungan yang paling ramai terutama saat akhir pekan dan masa-masa liburan. Saat memasuki lokasi pantai ini, Anda akan dihadapkan dengan pasir putih kecoklatan serta usapan panas matahari yang tidak begitu menyengat kulit. Anda hanya perlu membayar retribusi parkir kendaraan saja untuk dapat masuk ke kawasan pantai Jawa Timur yang populer ini dan melakukan banyak kegiatan menyenangkan di sana.
Jika Anda senang bermain air di tepian pantai hingga berenang di pantai ini, Anda disarankkan untuk berhati-hati mengingat ombak yang tak dapat diduga, meskipun ombak di pantai ini tergolong tidaklah besar. Tetapi jika ombak sudah dianggap cukup besar, biasanya petugas pantai akan meniupkan peluit untuk memperingatkan wisatawan. Pada waktu-waktu tertentu, pantai Teleng Ria juga dapat memiliki ombak yang tinggi dan tentu saja Anda akan dilarang untuk aktivitas berenang di pantai tersebut.
Satu hal lain yang menarik di pantai Teleng Ria Pacitan ini adalah menyaksikan lanskap pantai dari perbukitan. Pantai ini memang dikelilingi oleh dua perbukitan. Kombinasi kontur pantai dan pegunungan memang menciptakan pemandangan yang terbilang unik. Dari atas bukit, Anda dapat melihat palung-palung laut membentuk tiga garis lurus berada di tengah laut.
Jika Anda tertarik dengan kegiatan berselancar, maka pantai Teleng Ria adalah salah satu yang paling tepat bagi peselancar pemula. Di pantai tersebut, Anda dapat menyewa papan selancar yang berbiaya sebesar Rp 50 ribu. Ombak di pantai ini tidaklah besar, dengan demikian tepat sebagai tempat belajar surfing untuk para pemula. Selain di Teleng Ria, beberapa tempat belajar surfing di Indonesia di antaranya, misalnya pantai Kuta di Bali dan pantai Pulau Merah di Banyuwangi.
Jika Anda belum pernah sama sekali berselancar, Anda juga dapat mengambil kursus singkat di pantai Teleng Ria Pacitan ini, cukup dengan biaya sebesar Rp 20 ribu saja. Setelah berlatih selama dua jam, rasanya mungkin Anda sudah mulai dapat memulai pengalaman berselancar yang sesungguhnya.
Tidak hanya itu saja, juga terdapat sejumlah arena bermain anak di kawasan pantai Teleng Ria ini. Di muara Sungai Teleng, Anda dapat menjumpai dermaga kecil lengkap dengan kapal-kapal mainan. Sebagai salah satu objek wisata Pacitan yang populer, kawasan wisata pantai Teleng Ria selalu terus dikembangkan dengan penambahan fasilitas penunjang, baik itu tempat kuliner, area perkemahan, hingga tempat pertunjukan seni.
Secara umum, fasilitas standar wisata bahari telah tersedia di pantai ini, seperti area parkir, toilet, hingga gardu pandang. Jumlah gardu pandang di sekitar pantai terbilang cukup banyak. Lazimnya, para wisatawan berhenti sejenak di gardu-gardu ini setelah turun dari kendaraan mereka.
Jika Anda merasa lapar, Anda dapat menjumpai banyak penjual makanan dan minuman di pantai ini. Jika ingin sesuatu yang unik, Anda dapat mencicipi kuliner khas Pacitan di pantai Teleng Ria.
Rute Lokasi
Pantai Teleng Ria adalah pantai yang paling dekat jaraknya dari pusat kota Pacitan di antara pantai lainnya yang ada di Pacitan. Anda hanya perlu menempuh perjalanan selama 10 menit untuk dapat tiba di pantai Teleng Ria ini.
Jika Anda memulai perjalanan dari kota Jogjakarta, maka waktu tempuh perjalanan adalah sekitar 2.5 jam dengan menyusuri jalan di jalur selatan Pulau Jawa melalui Wonosari. Jika Anda dari Solo, perjalanan akan membutuhkan waktu sekitar 3 jam melalui kota Wonogiri untuk dapat tiba di Pacitan. Sementara bila dari Anda dari kota Surabaya, waktu perjalanan yang dibutuhkan mencapai hingga 6 jam dengan melewati beberapa kota, di antaranya adalah Mojokerto – Jombang – Nganjuk – Madiun – Ponorogo.