Pantai Kondang Iwak adalah sebuah pantai di pesisir selatan yang berada di Dusun Sumberpucung, Desa Tulungrejo, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Dari Kota Malang berjarak sekitar 70 kilometer ke arah selatan. Untuk mencapainya dari Kepanjen lurus saja ke arah selatan sampai di Pagak. Setelah Pasar Pagak kondisi jalan masih beraspal tetapi rusak dan setelah beberapa kilometer jalan berupa makadam hingga pantai. Akses jalan untuk memasuki Pantai Kondang Iwak sepanjang 3 kilometer dari perkampungan masih sulit dilalui. Jalan berupa bebatuan terjal dan sempit sehingga cukup menyulitkan perjalanan jika membawa kendaraan. Tetapi sekarang sudah lebih baik dibanding dengan dahulu. Dulu mobil sama sekali tidak dapat menjangkau Pantai Kondang Iwak. Sekarang sudah dapat dilalui kendaraan roda empat meskipun harus dengan hati-hati. Tetapi jalan yang rusak ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para offroader dan komunitas trail. Ada juga jasa persewaan mobil oleh penduduk setempat dengan tarif Rp 150 ribu pulang pergi, sedangkan ojek Rp 30 ribu sekali antar.
Suatu pantai di Malang Selatan yang keindahannya tidak kalah dengan Pantai Kuta di Bali. Meski indah, namun tak banyak orang yang mengetahui keberadaan pantai ini. Hal itu dikarenakan selain minimnya promosi, belum banyak orang yang datang ke pantai ini. Keindahan Pantai Kondang Iwak akan membuat takjub pengunjung yang datang. Begitu menginjakkan kaki di bibir Pantai Kondang Iwak akan merasakan panorama yang mirip sekali dengan di Pantai Kuta. Hamparan pasir putih demikian bersih sepanjang lebih dari satu kilometer. Sebagian pasir putih ini bercampur dengan pasir besi hitam. Pemandangannya sangat indah karena di antara hamparan pantai itu menjulang batu karang seukuran rumah besar. Batu karang ini berada sedikit menjorok ke laut sekitar 50 meter dari bibir pantai. Oleh masyarakat setempat pulau karang ini dinamakan Pulau Lawang.
Seperti umumnya pantai di laut selatan, ombak di pantai ini cukup besar. Anda harus tetap berhati-hati, jangan sampai terbawa arus yang cukup kuat. Pantai Kondang Iwak biasanya dijadikan jalur para nelayan mencari ikan. Perahu-perahu nelayan tanpa mesin tampak berlalu-lalang di lepas pantai. Hal itu menandakan bahwa pantai ini memang tidak begitu ganas. Bahkan, di pantai ini menjadi jujugan para pemancing dari berbagai daerah di Malang Raya.
Menurut juru kunci Pantai Kondang Iwak, yaitu Bapak Jemakir, konon pantai ini ditemukan pertama kali oleh Mbah Iman Suwodo sekitar tahun 1920. Nama Kondang Iwak diberikan oleh Mbah Iman Suwodo karena di tepi pantai terdapat kondang (muara air tawar) yang kala itu dipenuhi beragam jenis ikan tawar. Untuk mencapai kondang tersebut pengunjung bisa berjalan menyusuri pantai ke arah barat. Kondang itu sampai sekarang pun menjadi daya tarik masyarakat karena bisa menjadi tempat berenang. Hamparan kolam di kondang ini cukup luas sepanjang 800 meter dan lebar 40 meter. Biasanya pada akhir pekan banyak pengunjung memancing ikan hingga bermalam dengan mendirikan tenda. Sayangnya ikannya tidak sebanyak dahulu, karena seringkali diambil masyarakat yang tidak bertanggung jawab dengan cara diracun.
Warga sekitar pantai saat ini sudah mulai memperkenalkan pantai ini dengan beragam program. Salah satunya yang menjadi andalan adalah labuhan yang dikemas dengan beragam festival, mulai dari acara off road, touring, maupun even tradisional wayangan. Hanya saja promosinya masih sebatas di wilayah sekitar Donomulyo. Beberapa tahun sebelumnya acara labuhan dilakukan setiap tanggal 15 Suro. Namun pada tiga tahun terakhir digeser setiap bulan Juli bersamaan dengan hari libur sekolah.
Suatu pantai di Malang Selatan yang keindahannya tidak kalah dengan Pantai Kuta di Bali. Meski indah, namun tak banyak orang yang mengetahui keberadaan pantai ini. Hal itu dikarenakan selain minimnya promosi, belum banyak orang yang datang ke pantai ini. Keindahan Pantai Kondang Iwak akan membuat takjub pengunjung yang datang. Begitu menginjakkan kaki di bibir Pantai Kondang Iwak akan merasakan panorama yang mirip sekali dengan di Pantai Kuta. Hamparan pasir putih demikian bersih sepanjang lebih dari satu kilometer. Sebagian pasir putih ini bercampur dengan pasir besi hitam. Pemandangannya sangat indah karena di antara hamparan pantai itu menjulang batu karang seukuran rumah besar. Batu karang ini berada sedikit menjorok ke laut sekitar 50 meter dari bibir pantai. Oleh masyarakat setempat pulau karang ini dinamakan Pulau Lawang.
Seperti umumnya pantai di laut selatan, ombak di pantai ini cukup besar. Anda harus tetap berhati-hati, jangan sampai terbawa arus yang cukup kuat. Pantai Kondang Iwak biasanya dijadikan jalur para nelayan mencari ikan. Perahu-perahu nelayan tanpa mesin tampak berlalu-lalang di lepas pantai. Hal itu menandakan bahwa pantai ini memang tidak begitu ganas. Bahkan, di pantai ini menjadi jujugan para pemancing dari berbagai daerah di Malang Raya.
Menurut juru kunci Pantai Kondang Iwak, yaitu Bapak Jemakir, konon pantai ini ditemukan pertama kali oleh Mbah Iman Suwodo sekitar tahun 1920. Nama Kondang Iwak diberikan oleh Mbah Iman Suwodo karena di tepi pantai terdapat kondang (muara air tawar) yang kala itu dipenuhi beragam jenis ikan tawar. Untuk mencapai kondang tersebut pengunjung bisa berjalan menyusuri pantai ke arah barat. Kondang itu sampai sekarang pun menjadi daya tarik masyarakat karena bisa menjadi tempat berenang. Hamparan kolam di kondang ini cukup luas sepanjang 800 meter dan lebar 40 meter. Biasanya pada akhir pekan banyak pengunjung memancing ikan hingga bermalam dengan mendirikan tenda. Sayangnya ikannya tidak sebanyak dahulu, karena seringkali diambil masyarakat yang tidak bertanggung jawab dengan cara diracun.
Warga sekitar pantai saat ini sudah mulai memperkenalkan pantai ini dengan beragam program. Salah satunya yang menjadi andalan adalah labuhan yang dikemas dengan beragam festival, mulai dari acara off road, touring, maupun even tradisional wayangan. Hanya saja promosinya masih sebatas di wilayah sekitar Donomulyo. Beberapa tahun sebelumnya acara labuhan dilakukan setiap tanggal 15 Suro. Namun pada tiga tahun terakhir digeser setiap bulan Juli bersamaan dengan hari libur sekolah.
0 komentar:
Post a Comment